Pada perdagangan crypto futures, ada beberapa istilah yang mesti dipahami, salah satunya likuidasi. Singkatnya, likuidiasi kripto adalah sebuah kondisi ketika investor tidak sanggup lagi memenuhi persyaratan margin untuk posisi leverage yang diambil. Pengertian lain dari likuidasi yaitu ketika saldo margin investor turun di bawah margin minimum yang dibutuhkan. Sebagai contoh, katakanlah Anda trading crypto futures di Binance dengan leverage tertentu (perdagangan dengan margin/utang), ketika harga kripto turun yang menyebabkan saldo margin berubah di bawah batas minimum, likuidasi akan terjadi – ini otomatis akan terjadi penjualan aset kripto secara paksa.
Memahami Likuidasi pada Crypto Futures
Ketika Anda trading atau jual beli mata uang kripto di crypto exchanges, seperti Binance, Bybit, Kraken, dan sebagainya, Anda akan diberikan akses ke perdagangan margin – ini dikenal sebagai crypto futures. Perdagangan margin atau leverage ini mengisyaratkan bahwa Anda dapat melakukan trading dengan utang (uang pinjaman dari broker).
Misalnya, Anda ingin melakukan perdagangan Bitcoin (BTC) di Binance futures. Anda mengisi saldo di akun futures sebesar $100. Anda berencana untuk mengambil leverage 3X (melipatgandakan posisi sebesar 3 kali). Untuk mencapai perdagangan senilai $60, modal yang dibutuhkan dengan leverage 3X hanya $20 (dihasilkan dari $20 x 3) yang mengindikasikan bahwa Anda menggunakan pinjaman (utang) sebanyak $40. Dengan demikian, saldo utama Anda yang tersisa yakni $80.
Ketika harga Bitcoin naik 2%, posisi Anda akan naik sebesar 6%; sebaliknya, saat harga Bitcoin turun 2%, posisi Anda juga akan turun 6%. Nah, ketika harga BTC naik, Anda mungkin tidak perlu khawatir terhadap likuidasi. Namun, ketika harga BTC turun, otomatis posisi Anda akan rugi atau minus (terjadi floating loss), dan dalam kasus ini, likuidasi terjadi ketika harga BTC turun dengan besaran tertentu yang mengakibatkan saldo utama Anda (yang awalnya bernilai $80) terus menurun hingga batas minimum (biasanya ketika akan bernilai negatif).
Nah, sebelum terjadi likuidasi atau penjualan paksa yang dilakukan oleh broker atau crypto exchanges, mereka akan mengeluarkan margin call. Pengertian margin call yaitu sebuah peringatan dari broker (dalam hal ini Binance) kepada Anda sebagai investor untuk melakukan deposit tambahan ke akun crypto futures Anda. Ini bertujuan untuk menjaga posisi agar saldo Anda tetap pada batas minimum saat terjadi penurunan harga atau floating loss.
Misalnya, ketika harga BTC turun dan terjadi floating loss yang menyebabkan saldo utama Anda yang awalnya $80 menjadi $10, Anda akan mendapatkan margin call. Jika Anda tidak segera melakukan setoran tambahan, dan membiarkan saldo turun hingga batas minimum, Anda akan terkena likuidasi.
Pasar Spot vs. Margin Trading
Sebelum menjelaskan lebih lanjut, perlu Anda pahami bahwa ada dua jenis perdagangan utama di crypto exchanges, yakni spot dan margin trading. Perdagangan di pasar spot merupakan sistem perdagangan secara langsung antara penjual dan pembeli di mana pergerakan harga berlangsung secara real time. Sementara itu, perdagangan margin juga mengacu pada harga aset di pasar spot, namun ditambah dengan fasilitas margin atau leverage. Perdagangan margin di crypto biasanya berada di akun futures, atau disebut crypto futures.
Misalnya, Anda punya modal $20 di akun spot, maka Anda hanya memperdagangkan maksimal hingga $20. Sementara itu, jika Anda punya saldo sebesar $20 di akun crypto futures (yang notabene menyediakan margin trading), Anda dapat memperdagangkan melebih modal utama Anda, karena ada fasilitas leverage. Misalnya, leverage 2X atau rasio 1:2, artinya dengan modal $20 Anda bisa memperdagangkan hingga $40. Atau, Dengan modal $20, untuk mencapai level perdagangan $40, Anda bisa melakukannya dengan modal $10 asalkan menggunakan leverage 4X.
Selain itu, perbedaan utama pasar spot dan futures crypto adalah pada sistem perdagangan: di mana sistem perdagangan pasar spot hanya satu arah, artinya Anda hanya bisa membeli (buy) dan kemudian menjual aset kripto tersebut (sell), sehingga keuntungan akan diperoleh hanya ketika harga crypto naik. Sementara itu, pasar futures memberlakukan sistem perdagangan dua arah, artinya Anda bisa menghasilkan profit baik dari kenaikan harga maupun penurunan harga cryptocurrency.
Memahami Perdagangan Margin Crypto
Sebelumnya telah disinggung sedikit bagaimana perdagangan margin (margin trading) berlaku pada crypto futures karena margin trading memang merupakan akses atau fasilitas dari crypto futures. Jadi, apa itu margin trading? Perdagangan margin adalah aktivitas meminjam uang (berutang) kepada broker atau crypto exchange untuk mencapai volume perdagangan lebih tinggi dan meningkatkan daya beli (leverage). Keuntungan perdagangan margin crypto adalah memaksimalkan potensi profit, sedangkan kekurangannya yaitu meningkatkan risiko kerugian.
Yang perlu Anda ingat yaitu bahwa margin trading pada cryptocurrency artinya Anda berutang kepada broker. Meskipun di satu sisi Anda dapat memperbesar cuan, di sisi lain secara bersamaan ini juga memperbesar potensi loss. Jadi, dalam menggunakan perdagangan margin atau leverage, penting untuk mengambil keputusan secara bijaksana. Seorang trader profesional biasanya akan lebih berfokus pada manajemen risiko daripada memaksimalkan keuntungan. Sementara itu kebanyakan trader pemula selalu mengedepankan profit maksimal daripada manajemen risiko.
Pandangan Akhir
Well, sekarang Anda memahami apa itu likuidasi pada perdagangan margin yang berlaku di crypto futures. Jadi, ketika Anda mendengar berita bahwa telah terjadi likuidasi crypto, itu biasanya mereka melakukan perdagangan dengan margin (leverage) alias utang. Sementara itu, jika Anda trading crypto di pasar spot, sistem likuidasi tidak berlaku. Semoga penjelasan ini membantu Anda.