Salah satu cryptocurrency cukup populer di dunia yaitu Stellar (XLM). Saat ini, mata uang digital yang juga disebut lumens atau XLM tersebut saat ini memiliki harga $0,396 atau dalam rupiah (idr) setara dengan Rp5,7 ribu per keping. Secara year-to-date, harga XLM telah melonjak 230%! Di awal Januari 2021, harga XLM hanya $0,12 per keping atau setara Rp 1,7 ribu. Harga XLM hari ini masih terbilang murah dan sangat berpotensi bertumbuh di masa depan. Jadi, alangkah baiknya jika Anda mengambil kesempatan untuk membeli segera. Lalu, bagaimana cara beli Stellar (XLM) untuk investor pemula Indonesia?
Panduan Beli Stellar
Untuk mendapatkan mata uang digital Stellar (XLM), bisa dilakukan dengan mudah. Pasalnya, saat ini sudah tersedia platform yang menawarkan aset kripto (cryptocurrency) untuk alternatif investasi. Secara umum, ada tiga langkah untuk investasi cryptocurrency seperti halnya Stellar. Pertama, mendaftar di crypto exchange – dapat disebut broker kripto, yang akan menjadi perantara (memberikan fasilitas berupa platform) bagi pelaku pasar untuk transaksi mata uang kripto. Kedua, deposit dana. Setiap broker akan menawarkan jumlah deposit yang berbeda. Langkah terakhir, proses beli Stellar (XLM) di platform milik broker.
Agar bisa membeli Stellar (XLM), Anda butuh fasilitas dari broker crypto, atau populer dikenal perusahaan crypto exchange. Ada puluhan crypto exchange Indonesia yang telah resmi dan terdaftar di Bappebti, seperti rekeningku, indodax, tokocrypto, dan sebagainya. Via broker online tersebut, Anda dapat berinvestasi dan membeli Stellar (XLM), dan juga kripto lainnya seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Cardano (ADA), Dogecoin (DOGE), dan seterusnya.
Mengenal Stellar
Pada dasarnya, Stellar adalah jaringan sumber terbuka (open source) untuk mata uang dan pembayaran. Stellar memungkinkan setiap orang untuk membuat, mengirim, dan memperdagangkan semua mata uang digital — Dollar, Bitcoin, dan sebagainya. Jaringan Stellar dirancang agar seluruh sistem keuangan di dunia bisa bekerja bersama dalam satu jaringan. Sama seperti Bitcoin, Stellar juga tidak memiliki pemilik; jika ada yang dimiliki oleh publik.
Perangkat lunak Stellar akan berjalan di jaringan terbuka secara terdesentralisasi (tidak terpusat) dan menangani jutaan transaksi setiap hari. Serupa dengan Bitcoin dan Ethereum, Stellar juga mengandalkan blockchain untuk menjaga jaringan tetap sinkron, tetapi pengalaman pengguna bisa melebihi seperti uang tunai, Stellar dapat jauh lebih murah, lebih cepat, dan lebih hemat energi dari pada sistem blockchain pada umumnya. Inilah salah satu keunggulan dari mata uang kripto (cryptocurrency) tersebut.
Kekuatan Fitur yang Dimiliki Stellar
Karena Stellar adalah sistem pembayaran dan mata uang open source yang dapat dioperasikan, maka Stellar memiliki berbagai fitur canggih yang menjadi kekuatannya. Sebagai contoh, Stellar memungkinkan penerbitan aset (asset insuance), buku besar terdistribusi, dan sistem lintas pembayaran – yang semuanya akan memudahkan dalam transaksi.
Penerbitan Aset secara Mandiri
Stellar memungkinkan setiap pengguna untuk membuat representasi aset apa pun yang bisa ditukarkan dan diperdagangkan secara online. Representasi aset seperti itu disebut sebagai token. Token sangat bermanfaat khususnya ketika dikaitkan dengan mata uang (mewakili USD atau Yuan atau Euro secara virtual) untuk melakukan pembayaran tanpa batas dan instan. Stellar menawarkan perangkat umum bagi siapa pun untuk melakukan seperti Tether untuk Dolar (USDT), atau Coinbase untuk Dollar (USDC).
Stellar dapat mendigitalkan nilai dan kemudian menerbitkan dan menebus klaimnya. Platform tersebut dirancang untuk stablecoin bahkan sebelum stablecoin menjadi sebuah kata. Secara default, token Stellar dapat dilihat, dipegang, dan diperdagangkan oleh setiap pengguna, tetapi juga dapat dikonfigurasi. Jika Anda mempunyai kebutuhan kepatuhan khusus, maka Anda dapat melakukan beberapa hal sebagai berikut:
- mewajibkan setiap pemegang token untuk lulus program know your customer (KYC),
- menetapkanpersyaratan kepemilikan Reg D untuk token,
- mengontrol setiap akses ke token melalui akun multi-tanda tangan, dan
- membuat escrow yang terkunci oleh waktu untuk akun atau aset apa pun.
Fungsionalitas dari sistem tersebut dibentuk pada tingkat protokol; tokenisasi merupakan bagian fundamental dari sistem jaringan, sehingga kode pendukung dapat teruji dan cepat. Kemampuan untuk menerbitkan dan menebus aset merupakan salah satu fitur unggulan Stellar. Dengan kata lain, semua jenis aset dapat menggunakan jangkauan global Stellar, waktu transaksi yang instan, dan biaya yang murah.
Memperdagangkan Token Peer-to-Peer
Melalui Stellar, setiap token dapat ditukarkan dengan token lain di dalam sistem jaringan, dan protokol Stellar sendiri yang akan menghubungkan pembeli dan penjual. Users dapat mengajukan penawaran atau permintaan ke jaringan publik melalui satu operasi sederhana, dan setiap detik perdagangan yang kompatibel secara otomatis akan diselesaikan. Tidak ada pihak ketiga (perantara) yang mengatur penyelesaian transaksi dan tidak ada entitas yang bertindak sebagai kustodian.
Singkatnya, ada pertukaran terdesentralisasi (alias DEX) yang dibangun ke dalam sistem buku besar atau blockchain Stellar yang notabene memiliki keunikan. Protokol dasar Stellar tidak hanya bisa melacak saldo (seperti yang dilakukan Bitcoin atau Ethereum) tetapi juga dapat melacak dan menyelesaikan setiap perdagangan antar saldo dengan sistem terdesentralisasi dan tanpa pemilik. Sebagai contoh, pesanan terbuka pada token NGN vs XLM akan terlihat seperti tampilan berikut ini:
stellar.org
Seperti yang dapat dilihat, Stellar dapat bertindak seperti halnya platform perdagangan tradisional — pengguna dapat melihat pesanan, riwayat perdagangan, dan kedalaman pasar secara terbuka — tetapi semua penawaran tersebut terkait langsung dengan akun Stellar yang berantai. Dengan kata lain, Anda merupakan pihak yang memegang aset sendiri dan memegang kendali semua transaksi yang dijamin penyelesainnya dalam jaringan Stellar. Inilah yang disebut sistem terdesentralisasi (tidak terpusat).
Konversi Mata Uang saat Pengiriman
Memalui paltform Stellar, setiap pengguna dapat mengubah atau mengonversi mata uang saat pengiriman. Sama seperti sistem pembayaran lain, Stellar memungkinkan satu pengguna untuk mengirim mata uang ke pengguna lain. Sebagai contoh, pengguna A dapat mengirim token Dolar atau lumens kepada Pengguna B, atau kepada siapa pun. Akan tetapi, Stellar juga dapat mengizinkan pengguna untuk mengirimkan satu mata uang dan meminta penerima lain untuk menerima mata uang lainnya.
Pada intinya, Anda dapat mengirim dan menukar uang dalam satu transaksi atom, disebut juga sebagai pembayaran jalur (path payment). Misalnya, sebuah perusahaan Amerika dapat membayar faktur di Meksiko dengan membelanjakan token Dolar, sedangkan vendor menerima dalam bentuk token Peso. Tidak ada satu pun pihak yang menimbulkan risiko atas pertukaran atau penundaan. Kedua belah pihak sama-sama mendapatkan mata uang yang diinginkan.
Stellar untuk Remittance
Remitansi (remittance) yang biasanya dikenal sebagai sebuah layanan transfer untuk mengirim uang dalam bentuk valuta asing (valas) ke luar negeri. Layanan remittance biasanya disediakan oleh bank umum Indonesia. Namun, saat ini remittance dapat dilakukan melalui Stellar. Berdasarkan data Stellar, mereka telah melakukan transfer pengiriman uang pribadi secara lintas batas dengan jumlah lebih dari $ 500 miliar setiap tahun. Misalnya, remitansi yang dilakukan oleh pekerja asing ke anggota keluarga di negara asal. Biaya pengiriman dapat mencapai 15% ketika transfer uang ke penerima di negara berkembang.
Mata Uang Kripto Lumen
Pada awalnya, Stellar menggunakan cryptocurrency bernama Stellar. Namun, terjadi perubahan pada 2014, Stellar melakukan rebranding besar-besaran yang kemudian koin tersebut berganti nama menjadi Lumen (XLM). Meskipun mata uang kripto pertama kali diterbitkan pada 2014, XLM terdaftar di bursa pada tahun 2017, dengan harga token $0,06, namun dalam beberapa bulan anjlok menjadi $0,01. Di Poloniex, penurunan tajam dalam kurs dijelaskan oleh serangan hacker di bursa.
Banyak para ahli meyakini dengan sifat serangan yang disesuaikan karena, pada Maret 2017, sebagian besar pedagang telah membuat taruhan besar yang menyebabkan jatuhnya harga XLM. Bagaimanapun juga, koin Stellar mampu menahan harga tetap stabil. Pada musim gugur 2017, ada informasi bahwa IBM, perusahaan IT terkenal secara internasional, berencana untuk mengintegrasikan teknologi Stellar untuk membangun satu-satunya sistem transaksinya. Tidak hanya itu, Stellar (XLM) juga dimasukkan ke aset kripto teratas di bursa/platform seperti Binance, Kraken, dan Bittrex.
Ambil Kesempatan Hari Ini
Kita memahami bahwa penyelasan selalu terjadi di belakang. Misalnya, saat harga Stellar (XLM) masih Rp 1,7 ribu per keping di awal Januari 2021, banyak investor Indonesia yang tidak mengambil kesempatan. Saat ini, harga mata uang digital tersebut melambung 230% menjadi Rp 5,7 ribu per keping. Saat ini adalah momen terbaik dari mata uang kripto (cryptocurrency) karena sebagian besar korporasi dan perusahaan besar mulai tertarik dan bahkan investasi di crypto dengan jumlah besar. Hal ini menandakan kepercayaan pasar meningkat terhadap aset kripto. Stellah (XLM) adalah salah satu kripto potensial yang akan bertumbuh pesat di masa depan. Jadi, ambil kesempatan hari ini sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang.
Pertanyaan Sering Diajukan
1. Apa itu Stellar (XLM)?
Stellar adalah salah mata uang kripto (cryptocurrency) yang dapat diperdagangkan di platform exchange.
2. Apa itu Stellar Lumens Wallet?
Stellar Wallet adalah dompet digital yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan koin XLM dan wadah untuk menampung transaksi mata uang virtual.
3. Bagaimana cara beli Stellar (XLM) untuk investor pemula Indonesia?
Pertama, bisa beli via crypto exchange Indonesia. Saat ini ada puluhan perusahaan exchange Indonesia yang terdaftar Bappebti. Kemudian, bisa juga via exchange luar negeri, seperti OKX dan Binance.
4. Berapa harga Stellar dalam rupiah?
Stellar berhasil bergerak positif khususnya di tahun 2021 dengan kenaikan 230%. Harga Stellar per hari ini yaitu Rp 5,7 ribu per keping dan berpotensi meningkat di masa depan. Kenapa? Selain Stellar memiliki fundamental yang bagus, secara umum aset kripto saat ini sedang mendapatkan sentimen positif pasca banyak perusahaan besar berinvestasi di crypto, seperti Tesla salah satunya.
Perhatian: “CFD adalah instrumen kompleks dan memiliki risiko tinggi untuk kehilangan uang dengan cepat karena penggunaan leverage. 83,45% akun investor ritel kehilangan uang ketika trading CFD dengan penyedia ini. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan apakah memahami cara kerja CFD dan mampu mengambil risiko tinggi kehilangan uang.”
