Mata uang kripto (cryptocurrency) EOS bertengger di posisi 25 dengan total market cap 5,2 miliar USD dengan harga koin $5,4 per keping. Salah satu aset digital potensial ini layak Anda koleksi dan disimpan di dalam EOS wallet terbaik.
Pertanyaannya? Apa dompet EOS yang bagus, aman, dan terpercaya? Pada dasarnya, Anda bisa membeli dan menyimpan EOS di berbagai platform. Misalnya, Anda bisa membeli melalui cryptocurrency exchange, seperti Binance, Coinbase, Indodax, Rekeningku, Tokocrypto, dan lainnya. Anda juga bisa membeli di cryptocurrency wallet, seperti Trust Wallet, Pintu, dll. Berikut kami tampilkan rekomendasi dompet EOS terbaik.
1. Binance
Binance adalah cryptocurrency exchange atau bursa kripto yang memberikan fasilitas transaksi jual beli aset digital kepada investor. Platform Binance menjadi tempat transaksi crypto paling aktif dengan volume dan jumlah transaksi tertinggi dibanding crypto exchange lain. Artinya, banyak investor kripto yang menggunakan aplikasi Binance. Selain itu, Binance juga menyediakan platform trading yang canggih dan chart harga yang menarik serta fitur yang unggul sehingga memudahkan investor dalam melakukan analisis. Oleh karena itu, Anda dapat mempertimbangkan Binance sebagai dompet EOS wallet terbaik.
2. Coinbase
Sama seperti Binance, perusahaan Coinbase juga tergolong ke dalam cryptocurrency exchange, bahkan Coinbase menjadi perusahaan kripto pertama yang melantai di bursa efek, yaitu Nasdaq. Saat ini, pengguna Coinbase diprediksi lebih dari 10 juta orang. Artinya, Coinbase telah dipilih sebagai tempat terbaik untuk bertransaksi dan menyimpan aset kripto, termasuk EOS. Dari segi aplikasi atau platform trading, Coinbase juga menawarkan fitur unggulan tersendiri. Selain itu, jumlah aset kripto di Coinbase juga sangat banyak. Biasanya, ketika suatu crypto berhasil masuk ke dalam list Coinbase, artinya mata uang digital tersebut telah lulus dari scam. EOS sendiri telah terdaftar di Coinbase. Jadi, Anda bisa menjadikan Coinbase sebagai dompet EOS wallet terbaik.
3. Indodax
Cryptocurrency exchange pertama di Indonesia yaitu Indodax. Platform digital ini awalnya hanya berfokus pada perdagangan dan penyimpanan Bitcoin (BTC). Namun, sekarang Indodax berhasil menambahkan berbagai jenis aset kripto, termasuk EOS. Indodax sendiri menjadi bursa kripto Indonesia dengan pengguna terbanyak. Tak heran, volume dan jumlah transaksi jual beli kripto di Indodax menjadi yang tertinggi di Indonesia. Jadi, Anda bisa menggunakan Indodax sebagai tempat menyimpan koin EOS.
4. Rekeningku
Cryptocurrency exchange Indonesia lainnya yang bagus dan cocok untuk pemula yaitu rekeningku. Kenapa? Karena penggunaan mata uang acuan transaksi crypto di rekeningku full menggunakan rupiah. Dengan demikian, Anda bisa melakukan deposit, penarikan, dan pembelian murni dengan rupiah. Konversi harga crypto telah dilakukan oleh pihak rekeningku. Jadi, Anda bisa lebih mudah melihat perkembangan harga dengan rupiah. Namun bagi sebagian investor, platform dengan konversi harga ke rupiah terlihat belum ideal karena sering terjadi deviasi yang cukup signifikan dari harga acuannya.
5. Cold Wallet
Kelima dompet EOS wallet terbaik sebelumnya termasuk platform berbasis online yang dapat digunakan baik via website maupun aplikasi mobile. Penyimpanan berbasis platform online sering disebut hot wallet atau software wallet. Sedangkan untuk penyimpanan tanpa akses internet atau offline disebut cold wallet. Dari sisi keamanan, cold wallet digadang-gadang jauh lebih aman dari peretasan. Namun, cold wallet juga punya beberapa kelemahan, misalnya ketika Anda lupa kata sandi (password), atau kehilangan data di komputer tanpa backup, maka koin tidak dapat diakses. Contoh cold wallet yang bisa dipertimbangkan yaitu Ledger S dan Tezos.
Mengenal EOS
EOS.IO (EOS) adalah proyek blockchain kontrak pintar yang dianggap sebagai “pembunuh Ethereum”. Dimulai sebagai ICO pada tahun 2017, EOS dengan cepat menjadi salah satu cryptocurrency teratas. Proyek ini diterima dengan baik karena memiliki banyak fitur yang dimiliki Ethereum, dengan kecepatan pemrosesan teoretis 1 juta transaksi per detik. Tertarik dengan EOS.IO (EOS), tetapi tidak yakin tentang apa itu semua atau bahkan dari mana memulainya? Jangan khawatir. Panduan ini dirancang untuk mengajari Anda semua yang perlu Anda ketahui tentang proyek dan mempersiapkan Anda untuk terjun ke pengalaman perdagangan paling ramah pengguna yang tersedia di pasar.
Protokol EOS (EOS.io) didirikan pada 2017 oleh sebuah perusahaan bernama Block.one. Perusahaan itu (dan masih) dipimpin oleh Dan Larimer dan Brenden Blumer. Larimer adalah nama yang sangat terkenal di antara pengembang blockchain karena dia (sebelum mengembangkan EOS) merancang pertukaran cryptocurrency terdesentralisasi pertama, BitShares, serta proyek media sosial crypto pertama, Steemit. Proyek EOS menjadi hidup melalui ICO selama setahun yang dimulai pada 26 Juni 2017. Block.one akhirnya menjual 1 miliar token, yang membuat perusahaan mendapatkan $ 4 miliar dolar. Penjualan token ini adalah salah satu acara ICO terbesar dalam sejarah industri cryptocurrency.
Bagaimana EOS Bekerja?
EOS dirancang agar menyerupai kinerja komputer sebenarnya, bahkan dengan perangkat lunaknya sendiri yang menggunakan beberapa konsep komputasi yang sudah dikenal. Sebagai contoh, ada tiga jenis sumber daya yang mendukung EOS blockchain:
Bandwidth – bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi ke seluruh jaringan.
Computation (CPU) – daya pemrosesan aktual yang diperlukan untuk menjalankan dApp.
Penyimpanan Negara (RAM) – menyimpan data di blockchain yang dapat direferensikan secara instan.
Apa yang Membuat EOS Unik?
EOS adalah proyek kripto yang unik karena mencakup beberapa karakteristik penting, seperti:
Skalabilitas – salah satu masalah terbesar cryptocurrency adalah menyeimbangkan desentralisasi dan skalabilitas. Karena mekanisme konsensus Delegated Proof of Stake (DPoS), ekosistem EOS memiliki kemampuan untuk memproses sekitar 1 juta transaksi per detik. Proyek EOS mencapai throughput yang begitu tinggi dengan memanfaatkan pemrosesan paralel.
Fleksibilitas – tidak seperti Ethereum, yang berpotensi menjadi korban serangan DAO, EOS telah menciptakan solusi untuk masalah ini. Platform dapat menghentikan node yang memproses transaksi semacam itu, dan kembali memproses transaksi baru hanya setelah masalah ini diselesaikan.
Desentralisasi – sementara Ethereum sering disebut sebagai superkomputer terdesentralisasi, platform EOS dapat dianggap sebagai sistem operasi terdesentralisasi.
Rekomendasi Dompet EOS Terbaik
Untuk pemula, rekomendasi EOS wallet terbaik yaitu hot wallet yang disediakan oleh exchanges, termasuk OKX wallet, Binance wallet, dan lainnya. Ini cocok untuk menyimpan aset kripto dalam jumlah minim dan jauh lebih fleksibel serta mudah digunakan. Untuk menyimpan crypto dalam jumlah besar, sebaiknya pilih hardware wallet.
Pertanyaan Sering Diajukan
1. Apa itu EOS Wallet?
EOS wallet atau dompet EOS adalah platform yang dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan aset kripto EOS. Platform wallet biasanya diakses secara online melalui perangkat lunak atau aplikasi. Namun, juga tersedia dompet perangkat keras yang tidak terkoneksi internet.
2. Apa dompet EOS wallet terbaik untuk pemula?
Ada banyak tersedia wallet dari cryptocurrency exchange (seperti Coinbase, OKX, Binance, Kraken, Indodax, Tokocrypto, dll) atau cryptocurrency wallet murni (seperti Trust Wallet, dll).
3. Apa itu EOS.io (EOS)?
4. Berapa harga EOS.io (EOS) sekarang?
Per hari ini, harga EOS menyentuh level $5,4 per keping atau dalam rupiah setara Rp 77 ribu (kurs Rp14.324). EOS memiliki potensi pertumbuhan yang baik di masa depan. Jadi, inilah saat yang tepat untuk mengoleksi mata uang virtual tersebut.