Beritanya buruk, harga saham naik?
Sebuah paradoks : dikala beritanya buruk, harga sahamnya malah naik.
Berikut sebagai sebuah ilustrasi :
Laporan keuangan triwulan dari sebuah perusahaan baru saja dirilis. Dalam laporan keuangan tersebut dilaporkan bahwa perusahaan mengalami penurunan laba yang drastis. Anehnya harga sahamnya justru naik saat berita ini dirilis ke bursa..
Jika kejadian ini muncul, maka penyebabnya adalah berita buruk ini sudah menjadi “gejala sejak jaman dahulu kala” yang sudah diperkirakan dan diketahui orang banyak, jauh sebelum laporan itu diedarkan ke bursa. Oleh karena itu, sudah ada langkah antisipatif : misalnya para investor yang profesional mengambil langkah beli sebagai kelanjutan dari aksi jual mereka dalam program short sales, dan pembelian dilakukan langsung setelah berita buruk itu benar-benar datang.
Istilah dari hal ini adalah : “Membeli kabar buruk”.
Kemungkinan lainya adalah ada sebagian profesional yang berkeyakinan bahwa langkah beli diperlukan untuk memperkokoh posisi dalam masa-masa sulit.