Dilusi
a. Pengertian dilusi
Secara umum, dari berbagai sumber menulis pengertian dilusi sebagai berikut :
Penurunan persentase kepemilikan dari pemegang saham suatu perusahaan sebagai akibat dari bertambahnya jumlah saham yang beredar.
Kalimat diatas tidaklah 100% benar. Tidak semua dilusi menyebabkan penurunan persentase kepemilikan. Disamping itu, dengan membaca kalimat diatas, belum membuat kita berhenti bertanya “kenapa prosentase kepemilikan bisa berkurang atau menurun” ?
Untuk lebih jelasnya, secara visual dijelaskan pada halaman:
► Pengertian stock split
► Pengertian stock reverse
b. Penyebab dilusi
Apa saja penyebab terjadinya dilusi ? Berikut aksi koorporasi yang dapat menyebabkan dilusi.
- Right issue, ESOP, MSOP ( mengubah prosentase kepemilikan )
- Konversi obligasi menjadi saham, Waran, Opsi ( mengubah prosentase kepemilikan )
- Stock split dan stock reverse ( tidak mengubah prosentase kepemilikan )
c. Dampak dilusi terhadap pemegang saham
Untuk menjelaskan dampak dilusi terhadap pemegang saham ini kita akan membuat sebuah ilustrasi pada sebuah perusahaan.
Perusahaan XYZ
Nominal saham : Rp 5.000
Jumlah saham beredar : 1.000.000 ( satu juta ) lembar
Total equiti ( modal ) = Rp 5.000 X 1.000.000.000 = Rp 5 milyar
Pemegang saham :
- JOni : 400.000 lebar atau setara dengan 40% atau setara dengan Rp 2 milyar
- KOmang : 300.000 lembar atau setara dengan 30% atau setara dengan Rp 1.5 milyar
- WIta : 300.000 lembar atau setara dengan 30% atau setara dengan Rp 1.5 milyar
1. Right issue, ESOP, MSOP
Kegiatan atau aksi right issue, ESOP ( Employee Stock Ownership Program ) maupun MSOP ( Management Stock Ownership Program )
- Pada right issue, perusahaan menerbitkan saham baru untuk dijual ke invetor ( publik maupun private )
- Pada ESOP, perusahaan menerbitkan saham baru untuk diberikan ( sebagai bonus ) kepada karyawan perusahaan.
- Pada MSOP, perusahaan menerbitkan saham baru untuk diberikan ( sebagai bonus ) kepada pihak majemen perusahaan.
Pada ketiga aktifitas, akan menyebabkan menurunnya prosentase kepemilikan saham para pemegang saham yang lama ( sebelumnnya )
Penjelasan –> … to be continued
2. Konversi obligasi menjadi saham, Waran, Opsi
Adakalanya sebuah perusahaan mengkonversikan ( menukar ) obligasinya ( hutangnya ) menjadi saham. Konversi ini bisa disebabkan karena alasan-alasan tertentu seperti:
Sejak awal obligasi memang diterbitkan untuk ditukar dengan saham alias tidak dikembalikan dalam bentuk tunai.
Karena kesulitan atau tidak mampu membayar hutang, perusahaan akhirnya sepakat dengan kreditor untuk mengubah obligasinya menjadi saham.
Pada aktifitas konversi obligasi ini akan menyebabkan perubahan prosentasi pemilik saham.
Penjelasan –> … to be continued
3. Stock split dan stock reverse
Aktifitas stock split ( pemecahan saham ) maupun stock reverse ( pemampatan saham ) akan menyebabkan berubahnya saham beredar.
Pada stock split, saham akan bertambah sesuai dengan rasio stock split nya. Misalkan rasio stock split 1 banding 2 ( 1 : 2 ). Setelah stock split maka seseorang yang sebelumnya memiliki 1 lembar saham, akan memiliki 2 lembar saham.
Pada stock reverse, saham akan berkurang sesuai dengan rasio stock reverse nya. Misakan stock reverse dengan rasio 4 banding 1 ( 2 : 1 ). Setelah stock reverse. maka seseorang yang sebelumnya memiliki 4 lembar saham, akan memiliki hanya 1 lembar saham saja.
Pada stock split dan stock reverse :
- Jumlah saham beredar berubah ( bertambah atau berkurang )
- Prosentase kepemilikan pemegang saham tetap.
Untuk lebih jelasnya, secara visual dijelaskan pada halaman:
harusnya 5 Milyar saham beredarnya, bukan 5trilyun
Terima kasih. anda benar.