Banyak fakta menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi sebuah negara tidak akan terlepas dari keadaan pasar sahamnya. Di negara-negara dengan mayoritas penduduknya adalah Muslim seperti Indonesia dan Malaysia, maka penting untuk memperhatikan sekuritas atau dalam hal ini saham yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Artinya, bagi mereka, adanya kekurangjelasan pada transaksi sekuritas dll akan menjadi pertimbangan mereka dalam memilih sekuritas. Karena itulah, tak mengherankan banyak yang beralih kepada sekuritas syariah, yang akan kita bahas sedemikian rupa pada artikel yang singkat.

Jika kalian ingin mengetahui seluk-beluk cara belajar trading saham secara umum, kalian disarankan untuk mengklik link berikut.

Membuat Akun Pada Perusahaan Sekuritas Online

Memang benar jika kalian cermati di dunia internet, pada sepuluh tahun terakhir ini, terdapat banyak sekali perusahaan   yang menawarkan pelayanan trading sekuritas secara online. Hanya saja tidak semua dari mereka menawarkan trading dan investasi sekuritas syariah.

Bagi kalian para trader pemula, mungkin saja akan menemukan kesulitan dalam memilih perusahaan yang menyediakan sekuritas syariah. Akan tetapi jangan khawatir, sebab disini kami akan merekomendasikan perusahaan yang juga melayani produk sekuritas berbasis syariah, seperti berikut ini:

Definisi Sekuritas Syariah

Sekuritas atau dapat juga disebut efek merupakan nama kolektif bagi segala jenis surat berharga yang biasa diperdagangkan, seperti obligasi, saham, surat hipotik dan lain-lain yang menjadi bukti kepemilikan seseorang atas suatu barang. Dengan demikian, sekuritas syariah dapat diartikan sebagai efek atau sekuritas,  menurut peraturan perundangan-undangan pasar modal Indonesia, dimana akad, manajemen perusahaan, serta metode penerbitannya dituntut untuk tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah Islam.

Dalam perkembangannya, tidak seperti mayoritas bank Islam di dunia yang cenderung menolak surat berharga, bank Islam di Indonesia dan Malaysia masih menerima transaksi surat berharga, tentunya dengan beberapa syarat. Alasan mereka yang menolak adalah sebab Islam tidak mengakui adanya jual beli utang, sementara mereka yang membolehkan akan mensyaratkan bahwa surat berharga itu mesti dijamin oleh pihak yang menerbitkan, dan lalu surat berharga itu mesti muncul dari praktek atau kegiatan yang tidak bertentangan dengan agama Islam. Jadi apabila kedua syarat itu dipenuhi, maka transaksi sekuritas akan dikatakan mengandung prinsip syariah.

3 (Tiga) Kategori Sekuritas Dalam Pandangan Syariah

 Dengan demikian, sekuritas dalam pandangan syariah dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu:

1. Segala macam sekuritas yang memberikan predetermined fixed-income atau pemasukan pasti yang sebelumnya telah ditentukan, maka sekuritas jenis ini tidak dibolehkan dalam pandangan syariah sebab mengandung unsur riba. Artinya, interest-bearing securities, baik jangka pendek maupun jangka panjang akan tergolong dalam daftar investasi sekuritas yang tidak sah dalam pandangan agama Islam. Termasuk dalam kategori ini adalah saham preferen (preference stocks), debenture, commercial papers, treasury securities and consul.
2. Jenis sekuritas yang masih diperdebatkan dan dipertanyakan dikarenakan adanya kecurigaan bahwa sekuritas tesebut dihinggapi dengan ketidakjelasan, keraguan, tipu daya seperti future, forward, dan options.
3. Sekuritas yang dibolehkan syariah baik secara penuh maupun dengan syarat dan ketentuan tertentu seperti saham dan obligasi Islam, sekuritas pemerintah berdasarkan pembagian untung rugi (profit loss sharing based), dan lain-lain.

Apa itu Saham Syariah?

Saham seperti kita bersama adalah tanda penyertaan atau kepemilkan individu atau institusi dalam sebuah perusaahn. Wujud saham itu terdiri dari lembaran kertas yang menjelaskan bahwa pemilik kertas itu merupakan pemilik perusahaan yang menerbitkan saham dimaksud. Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai bagaimana caranya membeli saham, kalian dapat mengunjungi link ini.

Kabarnya, tidak seluruh saham yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sudah memenuhi prinsip-prinsip syariah. Oleh karena itulah, lembaga tersebut bekerjasama dengan Danareksa Investment Management , dilaporkan sudah membuat indeks untuk membuat daftar saham-saham mana sajakah yang tidak bertentangan dengan prinsip hukum agama, dimana indeks ini dinamakan sebagai Jakarta Islamic Index (JII). Dengan demikian saham-saham yang tidak dapat dikatakan berbasis syariah meliputi:

• Usaha lembaga keuangan konvensional yang mengandung unsur riba termasuk perbankan dan asuransi konvensional
• Usaha perjudian dan permainan (gambling) yang digolongkan sebagai permainan judi
• Usaha yang memproduksi, menyalurkan serta memperdagangkan produk-produk makanan dan minuman yang dikategorikan haram menurut agama.
• Usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan atau menyediakan segala barang atau jas yang dapat merusak akhlak serta merugikan orang lain.

Apa itu Obligasi Syariah?

Secara internasional, obligasi syariah sangat begitu populer dengan nama sukuk, suatu kata yang berasal dari bahasa Arab yang dapat diterjemahkan sebagai sertifikat atau catatan. Secara praktisnya, sukuk ini dapat diartikan sebagai bukti klaim kepemilikan yang pada umumnya mewakili kepentingan, baik secara penuh ataupun proporsional pada sebuah aset perusahaan. Pada perkembangannya, obligasi syariah di tanah air pertama kali diterbitkan pada tahun 2002.

Obligasi syariah pastinya berbeda dengan obligasi konvensional, dimana obligasi konvensional dapat diartikan sebagai obligasi yang bersifat hutang dengan kewajiban membayar menurut bunga yang dikenakan. Sementara itu, obligasi syariah merupakan sebuah surat berharga yang memiliki jangka panjang sesuai dengan anjuran syariah yang dikeluarkan perusahaan/emiten kepada pemilik obligasi syariah itu yang mewajibkan perusahaan/emiten untuk untuk membayar income kepada si pemegang obligasi syariah tersebut yang dapat berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi ketika telah jatuh tempo.

Perbedaan Antara Perusahaan Sekuritas Syariah dan Perusahaan Sekuritas Konvensional

 Pastinya jika kalian sebagai trader cenderung memilih sekuritas syariah, harus dapat membedakan antara perusahaan sekuritas syariah dengan perusahaan sekuritas yang beroperasi secara konvensional. Disini kami merangkumnya menjadi 3 (tiga) hal yaitu:

1. Pastinya perbedaan yang paling mendasar adalah penghormatan terhadap prinsip-prinsip syariah itu sendiri, dimana biasanya perusahaan sekuritas konvensional kurang dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip syariah, berbeda dengan perusahan sekuritas syariah.
2. Pada sekuritas syariah, utang yang menggunakan basis bunga, besarnya tidak boleh dari 45% sementara pada sekuritas konvensional, akan mengikuti menurut transaksi yang dijalankan atau tidak mengikat.
3. Pada perusahaan sekuritas syariah, pendapatan yang dihasilkan harus lebih kecil dari pendapatan usaha untuk meminimalisir kemungkinan tersangkutnya pendapatan yang tidak halal. Sementara pada perusahaan sekuritas konvensional, seperti biasanya, akan mengutamakan penghasilan yang maksimal dan tanpa batas.

 Syariah Online Trading System (SOTS)

Bagi kalian yang ingin berkecimpung di dunia sekuritas syariah, dianjurkan untuk mengetahui Syariah Online Trading System. Syariah Online Trading System, atau disingkat dengan SOTS merupakan sebuah sistem transaksi saham secara online yang sudah mengikuti segala prinsip agama dalam perdagangan sekuritas di pasar modal.

Sistem ini sudah dikembangkan secara mandiri oleh para anggota bursa efek Indonesia sebagai bentuk fasilitas atau tools untuk trading bagi para trader atau investor yang memiliki rencana melakukan transaksi berdasarkan syariah.

Adapun fitur utama dari Syariah Online Trading System ini adalah:

• Hanya perdagangan saham yang boleh dilakukan
• Transaksi saham hanya dapat dilakukan secara tunai atau dengan istilah cash-basis transaction,  dimana transaksi dalam bentuk margin tidak dibolehkan
• Tidak membolehkan melakukan transaksi penjualan saham syariah yang masih belum dimiliki oleh si penjual atau istilahnya short selling
• Laporan kepemilikan atas saham syariah akan dipisah dari kepemilikan uang sehingga saham syariah yang dimilikanya tidak dianggap sebagai modal/uang.

Kesimpulan

Bagi kalian sebagai trader atau investor, maka itu terserah kalian memilih jenis perusahaan sekuritas, apakah kalian cenderung untuk memilih perusahaan sekuritas berbasis konvensional atau berbasis syariah. Pastinya kalian harus dapat mempertimbangkan untung ruginya sebelum menjatuhkan pilihan, sebab bagaimanapun juga, dengan melakukan trading dan investasi pada sekuritas, kalian sesungguhnya sedang mengharapkan terwujudnya profit. Dan bagi kalian yang peduli dengan pandangan syariah, akan selalu mempertimbangkan apakah profit yang didapat nantinya, sudah memenuhi prinsip-prinsip syariah atau belum.

1.Apa yang dimaksud dengan efek syariah?

Efek syariah merupakan efek yang aka, cara pengelolaan dan aktivitas usaha, aset yang melandasi akad dan aset yang terkait dengan efek dan lain-lain tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

2.Akad-akad apa saja yang bisa dipakai dalam penerbitan sekuritas syariah?

Akad-akad yang digunakan dalam penerbitan sekuritas syariah, terutama di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku adalah akad ijarah, kafalah, mudharabah, musyarakah dan wakalah.

3.Apakah semua perusahaan sekuritas online asing juga menyediakan pelayanan sekuritas syariah?

Tidak semua, hanya ada beberapa saja. Sejumlah perusahaan sekuritas asing yang direkomendasikan pada artikel ini sudah menawarkan fasilitas sekuritas syariahnya dan mereka terbukti cukup baik dan bekerja secara profesional dan transparan.