Grafik kandil atau candlestick adalah alat teknis (technical tool) yang menjadi representasi dari pergerakan harga suatu aset keuangan, seperti saham, crypto, forex, dan instrumen lainnya. Karena candlestick berhubungan erat dengan pergerakan harga, ini menjadi aspek penting dalam analisis teknikal, sehingga investor dan khususnya trader wajib memahami cara membaca candlestick.
Mengenal Apa Itu Candlestick
Perlu Anda ketahui bahwa candlestick chart telah muncul lebih dari tiga abad lalu, sekitar tahun 1700-an. Ini ditemukan oleh pedagang beras Jepang, Munehisa Homma. Pada zaman itu, candlestick ini digunakan untuk melacak harga pasar beras dan momentum hariannya, menampilkan harga open, high, low, dan close (OHLC).
Grafik candlestick ini kemudian digunakan hingga saat ini untuk semua pasar keuangan, termasuk saham, crypto, forex, dan sebagainya. Jadi singkatnya, candlestick adalah alat teknis yang menampilkan informasi terperinci tentang harga pasar suatu aset, mencakup harga pembukaan (open), tertinggi (high), terendah (low), dan penutupan (close) untuk periode waktu tertentu.
Periode waktu ini dapat disesuaikan, seperti tahunan (yearly), bulanan (monthly), mingguan (weekly), harian (daily), per jam (hourly), dan jangka waktu lebih pendek. Jika misalnya Anda memilih periode waktu harian (daily), maka satu candlestick mewakili pergerakan harga aset untuk satu hari. Begitu pula ketika Anda memilih periode per jam (hourly), satu candlestick mewakili pergerakan harga untuk satu jam.
Anatomi Candlestick
Untuk memahami cara membaca candlestick, mari kita mulai dari tampilan visual candlestick berikut ini:
Dari visual di atas, terlihat ada dua jenis candlestick, yakni bullish dan bearish. Bullish merupakan kondisi saat harga dalam tren kuat (naik), sementara bearish merupakan kondisi saat harga dalam tren lemah (turun). Dari candlestick bullish dan bearish tersebut, harga tertinggi dan terendah menempati posisi yang sama, sedangkan perbedaannya terletak pada harga pembukaan dan penutupan.
- Pada bullish candlestick, harga pembukaan (open) selalu di bawah harga penutupan (close).
- Pada bearish candlestick, harga pembukaan (open) selalu di atas harga penutupan (close).
Selain itu, ukuran tubuh candlestick dapat mewakili tekanan pasar. Candlestick yang semakin panjang menunjukkan pergerakan yang kuat; sebaliknya, candlestick yang semakin pendek mewakili pergerakan harga yang lemah. Kemudian pada warna candlestick: umumnya candlestick hijau menegaskan pergerakan bullish dan candlestick mearah menunjukkan bearish. Warna hijau dan merah memang paling umum digunakan, namun dalam beberapa platform, warna candlestick dapat diubah, misalnya hitam-putih, biru-merah, dan sebagainya.
OHLC Chart
Anda telah memahami langkah awal dari cara membaca candlestick yang dijelaskan pada bagian anatomi candlestick. Selain itu juga telah disinggung tentang OHLC yang merupakan singkatan dari open, high, low, dan close yang memberikan informasi harga pada candlestick chart. Lalu, bagaimana cara kerja OHLC?
Untuk memahami cara kerja OHLC, Anda dapat melihat pada contoh kasus berikut ini:
Anda ingin menampilkan candlestick untuk periode harian/daily, misalnya pada instrumen saham di bursa efek Indonesia (BEI). Hari ini perdagangan saham katakanlah belum dimulai dan akan berlangsung pada pukul 09:01 WIB, sehingga yang tersedia hanya candlestick pada perdagangan kemarin dan hari-hari sebelumnya.
Untuk perdagangan kemarin dan hari-hari sebelumnya, bagan candlestick sudah terbentuk secara sempurna (utuh): artinya sudah diketahui OHLC, sedangkan candlestick hari ini belum. Umumnya, harga penutupan (close) kemarin akan menjadi harga pembukaan (open) pada hari ini.
Namun dalam beberapa kasus bisa berbeda: harga open hari ini bisa saja lebih tinggi atau lebih rendah daripada hari kemarin – dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran. Jika permintaan tinggi, harga open bisa meningkat; sebaliknya, jika penawaran lebih tinggi, harga open bisa menurun dari harga close sebelumnya.
Katakanlah perdagangan sudah dimulai, sekarang harga open sudah diketahui, sedangkan harga high, low, dan close hanya akan terlihat dan terbentuk sempurna setelah perdagangan pada hari itu berakhir.
Berikut ini adalah berbagai kemungkinan yang dapat terjadi pada candlestick:
- Harga open hari ini bisa sama, lebih tinggi atau lebih rendah daripada close
- Harga close hari ini bisa sama, lebih tinggi atau lebih rendah daripada close
- Harga open, high atau low bisa menjadi harga close.
Pandangan Akhir
Pada dasarnya, cara membaca candlestick sangat mudah, jika masih terlihat membingungkan, Anda hanya perlu memahaminya berulang kali. Candlestick chart dapat digunakan untuk berbagai pasar keuangan, yang paling populer seperti saham, forex, dan crypto. Dalam menganalisis candlestick, yang paling penting Anda perhatikan yaitu bentuknya: bullish dan bearish candlestick yang terbentuk dari harga open, high, low, dan close (OHLC). Ini akan memberikan indikasi tersirat untuk prediksi pergerakan harga pada perdagangan berikutnya.