Menemukan gaya trading yang paling sesuai untuk trading forex bisa menjadi tugas yang menantang. Namun, ini sejatinya sangat fleksibel.
Trader baru bahkan mencoba berbagai gaya trading yang berbeda, seperti scalping, day trading, dan swing trading, sebelum menetapkan metode dan strategi forex yang selaras dengan tujuan, preferensi, dan toleransi risiko masing-masing.
Teknik atau strategi forex mana pun yang Anda ambil, sangat penting untuk menentukan trading style Anda karena itu akan berdampak signifikan terhadap hasil cuan Anda secara keseluruhan.
Artikel ini dapat membantu Anda dalam memilih strategi atau gaya trading yang paling sesuai. Ini terdiri dari teknik scalping, day trading, dan swing trading, sebagai pilihan paling populer untuk trading forex.
Memahami Strategi Scalping dalam Forex
Scalping adalah pendekatan trading di mana trader, yang dikenal sebagai scalper, bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dari fluktuasi harga yang kecil. Mereka mencapai ini dengan mengeksekusi banyak perdagangan dalam satu hari perdagangan, dengan tujuan menangkap serangkaian profit kecil.
Scalper masuk dan keluar pasar (buy dan sell) dengan cepat, biasanya dalam hitungan detik, menit, atau paling lama beberapa jam. Mereka sering menggunakan tingkat leverage yang lebih tinggi dalam aktivitas trading forex mereka.
Tujuan utama scalping forex adalah untuk memanfaatkan sedikit pergerakan harga pasangan mata uang dalam jangka waktu sesingkat mungkin, sering diperkuat oleh ukuran posisi yang lebih besar.
Gaya trading seperti ini dianggap intraday, yang berarti bahwa posisi perdagangan ditutup sebelum akhir hari perdagangan atau sesi.
Teknik scalping terkenal dengan eksekusinya yang cepat. Dalam kasus ekstrim, perdagangan dapat dibuka dan ditutup bahkan dalam hitungan detik jika terjadi pergerakan harga yang signifikan.
Mengingat sifatnya yang berkecepatan tinggi, para scalper harus akurat dalam waktu dan eksekusi mereka. Lalu, bagaimana scalper berhasil trading forex dengan kecepatan yang begitu cepat? Berikut adalah tiga tips utama untuk menjalankan strategi scalping:
- Scalper biasanya membuat keputusan berdasarkan kerangka waktu (time frame) yang lebih rendah, seperti grafik 1 hingga 5 menit.
- Scalper dengan sabar menunggu kombinasi yang kuat dari level support dan resistance pada grafik harga untuk mengidentifikasi peluang masuk dan keluar dengan probabilitas tertinggi.
- Indikator teknikal memainkan peran penting dalam teknik scalping. Indikator-indikator ini biasanya dikategorikan menjadi dua kelompok: “Momentum” dan “Support and Resistance” (S&R). Indikator momentum populer termasuk Stochastic Oscillator, RSI (Relative Strength Index), dan MACD (Moving Average Convergence Divergence). Sementara itu, indikator S&R mencakup Keltner Channels, Moving Averages (MA), dan Pivot Points.
Secara keseluruhan, gaya trading dengan teknik scalping ditandai dengan pengambilan keputusan yang cepat. Strategi scalping sering menghasilkan jumlah setup dan persentase keuntungan yang lebih tinggi, serta menunjukkan rasio risk-reward yang lebih rendah.
Persyaratan utama dari scalping adalah mempertahankan persentase dan ukuran cuan yang cukup besar agar dapat menutupi kerugian yang mungkin terjadi.
Mengelola perdagangan semacam ini biasanya menuntut perhatian yang signifikan, tetapi bebannya dapat dikurangi melalui penggunaan pending order, seperti take-profit order dan trailing stop-loss order.
Baca juga: Cara Scalping FX yang Menguntungkan
Memahami Strategi Day Trading
Sebagian besar trader sering menganggap strategi forex day trading dan scalping serupa karena karakteristik mereka yang terjadi dalam satu hari perdagangan.
Namun, sangat penting untuk menyoroti perbedaan signifikan antara kedua gaya trading day trading dan scalping. Day trader terlibat dalam jumlah pengaturan (setup) yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan scalper. Mereka biasanya hanya membuka satu perdagangan per hari, dan sering kali tidak lebih dari beberapa perdagangan dalam satu hari perdagangan.
Sementara kedua gaya trading ini memiliki pendekatan perdagangan intraday, strategi day trading berkisar pada mengidentifikasi peluang terbaik hari itu dan mempertahankan posisi untuk durasi yang lebih lama. Tujuannya yaitu untuk menargetkan keuntungan yang lebih besar.
Akibatnya, seorang day trader akan mempertahankan posisi perdagangan selama beberapa jam, tetapi tidak melampaui akhir hari perdagangan. Tujuan utamanya adalah untuk menangkap sebagian besar pergerakan harga forex secara harian yang diharapkan dalam satu perdagangan.
Untuk memahami lebih lanjut, berikut adalah tiga aspek utama yang difokuskan dari strategi day trading:
- Bersabar menunggu tingkat harga yang mewakili titik keputusan signifikan pada grafik, menawarkan potensi keuntungan terbesar dalam hal persentase profit yang diharapkan dan ukuran cuan yang diantisipasi.
- Bersabar karena harga pasangan mata uang berfluktuasi, bisa bergerak ke arah yang menguntungkan dan merugikan beberapa kali sepanjang hari.
- Day trader mesti mematuhi rencana perdagangan (trading plan) dan menghindari godaan untuk keluar dari perdagangan sebelum waktunya dan keputusan impulsif.
Secara sederhana, tujuan utama day trading adalah untuk mengidentifikasi titik masuk dan keluar yang paling menguntungkan untuk pasangan mata uang forex tertentu dalam satu hari. Day trader bertujuan untuk mempertahankan posisi perdagangan untuk jangka waktu yang wajar.
Selain itu, karena target keuntungan yang lebih besar, day trader cenderung mengambil leverage forex yang lebih rendah dibandingkan dengan leverage yang digunakan oleh scalper.
Day trader juga diakui karena menggabungkan gaya analisis yang berbeda ke dalam trading plan mereka. Ini termasuk menggabungkan indikator tradisional seperti MACD dan RSI dengan analisis aksi harga seperti pola candlestick, identifikasi tren, dan level support dan resistance.
Day trader kadang-kadang juga mengombinasikan pola grafik (chart pattern) dan pola gelombang (wave patterns) untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang keseluruhan struktur harga dan pola grafik.
Memahami Strategi Swing Trading
Gaya trading terakhir dalam panduan komprehensif ini dikenal sebagai “swing trading.” Swing trading melibatkan keputusan untuk memegang posisi selama beberapa hari atau minggu. Ini adalah teknik yang berfokus pada peluang perdagangan jangka menengah. Tentu saja, swing trading berbeda dari trading forex jangka panjang (position trading), di mana posisi akan tetap terbuka selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan pada suatu waktu.
Strategi forex swing trading berbeda dari day trading dan scalping dalam beberapa hal, termasuk:
- Pemanfaatan tingkat leverage yang relatif lebih rendah, meskipun ini bukan persyaratan wajib dan sepenuhnya atas kebijaksanaan masing-masing trader.
- Penerapan kombinasi analisis fundamental dan analisis teknikal forex.
- Mengejar target harga yang lebih besar dan kesediaan untuk menunggu perdagangan berkembang dalam jangka waktu yang lebih lama.
- Penggunaan stop loss yang lebih luas untuk memungkinkan fluktuasi harga yang lebih besar.
Dalam kebanyakan kasus, teknik swing trading tidak menutup posisi perdagangan dalam satu hari. Beberapa swing trader lebih memilih untuk keluar dari posisi mereka dalam waktu seminggu sebelum akhir pekan, sementara yang lain merasa nyaman menahan posisi selama beberapa minggu.
Selain itu, swing trading dapat menggunakan kerangka waktu yang berbeda, seperti grafik mingguan (weekly), harian (daily), 4 jam (4H), atau 1 jam (1H).
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kerangka waktu ini dapat dimanfaatkan, meskipun swing trader sering menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan preferensi pribadi:
- Kerangka waktu yang lebih tinggi digunakan untuk mengidentifikasi support, resistance, dan tren pasar secara keseluruhan.
- Grafik harga forex 4 jam digunakan untuk pengenalan pola.
- Grafik harga forex 1 jam dan/atau 4 jam digunakan untuk titik masuk yang tepat.
Strategi forex swing trading umumnya disukai oleh trader yang berspesialisasi dalam pola Elliott Wave, pola grafik, dan teknik trading Fibonacci. Ini menawarkan keseimbangan antara gaya trading jangka pendek dan investasi jangka panjang, memberikan peluang untuk menangkap pergerakan pasar jangka menengah.
Tips Memilih Strategi Forex yang Tepat
Sekarang Anda bertanya-tanya: gaya trading atau strategi trading forex apa yang cocok dan ideal untuk Anda. Apakah scalping, day trading, atau swing trading. Meskipun ada pilihan lain seperti position trading yang berfokus pada perdagangan dengan time frame jangka panjang, opsi ini dianggap paling sedikit diminati.
Pada dasarnya, menentukan strategi trading forex terbaik adalah masalah subjektif yang bergantung pada masing-masing trader. Gaya trading forex yang paling cocok selalu bervariasi berdasarkan preferensi, keterampilan, dan pengalaman seseorang.
Scalping pasar forex membutuhkan tingkat keterampilan yang tinggi. Trader forex profesional dan berpengalaman sering menyarankan bahwa dibutuhkan latihan bertahun-tahun untuk mengembangkan keahlian yang diperlukan untuk terlibat dalam teknik scalping secara efektif.
Sementara swing trading dan day trading juga melibatkan kurva belajar yang curam. Kedua teknik trading forex ini tidak menuntut tingkat pengalaman dan keterampilan yang sama dengan scalping. Akibatnya, untuk trader pemula, day trading dan swing trading berpotensi menjadi pilihan yang lebih ideal.
Sulit untuk mendapatkan angka yang tepat mengenai persentase trader di setiap kategori. Namun, berdasarkan data beberapa broker dan bukti anekdotal, cukup masuk akal untuk mengasumsikan bahwa mayoritas trader forex termasuk dalam dua kategori ini, yakni day trading dan swing trading.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus Anda pertimbangkan saat menentukan strategi atau gaya trading forex yang paling cocok untuk Anda:
- Gaya trading forex apa yang menurut Anda paling nyaman? Ini dapat disesuaikan dengan, misalnya, preferensi dan selera risiko.
- Berapa banyak waktu yang dapat Anda dedikasikan untuk masuk, mengelola, dan keluar dari posisi pasar? Jumlah waktu yang tersedia dapat menentukan intensitas Anda di pasar. Swing trader dapat dengan mudah mengelola posisi saat bekerja full time, tetapi ini tidak cocok untuk day trader dan scalper.
- Apa tujuan trading Anda? Apakah Anda ingin menjadi full-time trader, trader harian, atau apakah hanya sekadar mencari penghasilan tambahan?
Pada akhirnya, menemukan strategi forex trading yang tepat membutuhkan refleksi diri dan pemahaman tentang preferensi pribadi Anda, tujuan, profil risiko, dan sumber daya yang tersedia.
Sangat penting untuk memilih gaya trading forex yang selaras dengan kemampuan Anda dan memungkinkan Anda untuk main forex dengan percaya diri dan konsisten.
