Alternatif mata uang digital yang dapat dipilih selain Bitcoin yaitu Bitcoin Cash (BCH). Apa itu Bitcoin Cash (BCH)? Singkatnya, Bitcoin Cash (BCH) adalah sistem peer-to-peer electronic cash yang merupakan hasil dari hard fork dari blockchain Bitcoin (BTC). Saat ini, harga Bitcoin Cash (BCH) jauh lebih murah dibandingkan cryptocurrency lainnya, yaitu $513 atau dalam rupiah (IDR) setara Rp 7,3 juta per 1 keping.
Secara year-to-date, harga Bitcoin Cash telah mendaki 50%. Pada awal Januari 2021, harga BCH sekitar $342 per keping. Pasar memprediksi BCH akan terus mencatatkan kenaikan lebih besar di masa depan mengingat prospek mata uang kripto yang dianggap cerah. Lalu, bagaimana cara beli Bitcoin Cash?
Sama seperti saham, untuk membeli Bitcoin Cash (BCH), Anda butuh yang namanya broker. Anda dapat menggunakan crypto exchange (broker khusus cryptocurrency) atau broker online yang menyediakan berbagai jenis instrumen. Contoh crypto exchange Indonesia: indodax, tokocrypto, rekeningku, dll. Contoh crypto exchange asing: Coinbase, Gemini, Binance, Kraken, dll.
Sedangkan contoh broker online yang menyediakan banyak jenis aset, termasuk crypto, yaitu broker Capital. Dengan begitu, hanya dengan satu platform/aplikasi, Anda bisa membeli banyak instrumen untuk membentuk portofolio investasi terbaik. Hal ini juga penting untuk diversifikasi.
Cara Beli Bitcoin Cash (BCH) via Capital bisa dilakukan melalui akses website atau aplikasi seluler smartphone Anda. Namun, jika mengakses dengan website, pengguna harus menggunakan VPN karena situs broker asing diblokir Kominfo. Sedangkan jika pengguna memakai aplikasi seluler yang bisa di-download via Playstore/Appstore, tidak perlu lagi membutuhkan VPN. Di sini, kami akan menyajikan seperti apa cara membeli Bitcoin Cash (BCH) melalui aplikasi seluler Capital.
Daftar di Capital untuk Membeli Bitcpin Cash (BCH)
Perhatian: “83,45% akun investor ritel kehilangan uang ketika berdagang CFD dengan penyedia ini. Anda mesti mempertimbangkan apakah mampu mengambil risiko tinggi atas kehilangan uang Anda.”
Cara beli Bitcoin Cash (BCH) via Capital juga dapat dilakukan dengan tiga tahapan: registrasi, deposit, dan pembelian BCH.
a. Proses daftar di aplikasi Capital
Pertama, download aplikasi Capital.
Kedua, masuk ke menu registrasi untuk mendaftar. Anda juga dapat mendaftar dengan mengoneksikan ke akun Gmail, FB, atau email.
Ketiga, konfirmasi negara asal Anda: pilih Indonesia. Kemudian, centang informasi Anda adalah warga Indonesia dan bukan warga AS.
Keempat, tulis nama lengkap Anda.
Kelima, tulis alamat tempat tinggal lengkap: seperti nama jalan, nomor rumah, kota (city), dan kode pos.
Keenam, masukkan nomor handphone Anda.
Ketujuh, pilih mata uang yang digunakan: Poundsterling, Euro (EUR), atau Dollar AS (USD).
Kedelapan, pilih “sistem pembayaran” deposit. Pada tahapan ini, Anda dapat langkung melakukan deposit atau juga bisa “deposit nanti”.
Kesembilan, jika “deposit nanti”, Anda akan otomatis masuk ke menu verifikasi identitas. Silakan Anda lenglapi dan juga upload dokumen/berkas identitas.
Terakhir, Anda akan masuk ke halaman depan aplikasi Capital.
b. Proses deposit di Capital
Setelah menyelesaikan proses pendaftaran, Anda diminta untuk menyetor dana (deposit). Capital menetapkan minimal deposit $100 atau Rp 1,4 jutaan. Cara deposit via aplikasi Capital sebagai berikut.
Pertama, masuk (log in) ke aplikasi Capital.
Kedua, pilih menu Akun.
Ketiga, pilih setoran dana. Anda dapat menggunakan tiga pilihan sistem pembayaran, seperti kartu bank, transfer bank, atau DOKU.
Lanjutkan proses deposit sampai tuntas.
c. Proses beli Bitcoin Cash di Capital
Tahap selanjutnya yaitu cara membeli Bitcoin Cash via aplikasi Capital, sebagai berikut.
Pertama, log in ke dalam aplikasi Capital.
Kedua, pilih “Perdagangan” > “mata uang kripto”.
Ketiga, pilih Bitcoin Cash/USD.
Mengenal Apa Itu Bitcoin Cash
Bitcoin Cash (BCH) adalah sistem kas elektronik peer-to-peer yang merupakan hasil dari hard fork dari blockchain Bitcoin. Khususnya, Bitcoin Cash sejauh ini merupakan hardfork Bitcoin paling sukses hingga saat ini. Proyek ini memasuki pasar di bawah awan kontroversi. Namun, setelah asapnya hilang, Bitcoin Cash muncul sebagai salah satu dari sepuluh cryptocurrency teratas di dunia dalam hal kapitalisasi pasar. Bitcoin Cash adalah akibat langsung dari masalah skalabilitas yang dihadapi di blockchain Bitcoin. Selama kegilaan crypto 2017, masalah ini menjadi pusat perhatian karena waktu dan biaya transaksi Bitcoin mencapai ketinggian baru. Kenaikan biaya dan penundaan ini disebabkan oleh terlalu banyaknya kemacetan jaringan akibat ukuran transaksi yang lebih besar.
Tahun itu, penggunaan dan nilai Bitcoin meroket karena semakin banyak investor mengetahui tentang aset digital ini. Selain itu, membanjirnya investor baru yang memasuki pasar sangat ingin ikut serta dalam “demam emas” digital. Faktor-faktor ini mendorong jaringan Bitcoin ke kemampuan maksimumnya. Sederhananya, Bitcoin tidak dapat menangani peningkatan penggunaan. Ini adalah satu hal untuk melayani komunitas pemrograman dan darknet, tetapi itu adalah cerita yang sama sekali berbeda untuk memenuhi permintaan masyarakat umum. Untuk menyelesaikan tugas ini, Bitcoin perlu ditingkatkan secara signifikan.
Daftar di Capital untuk Beli Bitcoin Cash
Lebih Banyak Data = Lebih Banyak Transaksi
Bitcoin Cash menghilangkan kekhawatiran ini melalui peningkatan ukuran blok. Blok yang lebih besar ini dapat memuat lebih banyak transaksi per blok. Strategi ini meningkatkan rasio transaksi per detik (tps) jaringan secara keseluruhan. Tujuannya adalah untuk memungkinkan Bitcoin Cash berfungsi sebagai media untuk transaksi harian seperti tujuan awal Bitcoin sesuai dengan Whitepaper Satoshi Nakamoto.
Blok Lebih Besar
Meskipun meningkatkan ukuran blok di sebagian besar blockchain tidak akan menjadi masalah besar, bagi para Bitcoinist, mengubah protokol inti koin adalah hal yang tidak-tidak. Bagi individu-individu ini, yang dikenal sebagai Bitcoin Core, ukuran blok 1MB melayani fungsi penting dalam jaringan yang mereka perdebatkan. Pada dasarnya, ini memungkinkan siapa saja untuk berpartisipasi dalam jaringan terlepas dari komputer mereka. Namun, dengan munculnya rig penambangan ASIC, argumen ini masih diperdebatkan hingga hari ini. Selain itu, ini mencegah jaringan macet dalam data spam.
Para pendukung Bitcoin Cash percaya bahwa meningkatkan ukuran blok menjadi antara 8 MB dan 32 MB adalah cara terbaik untuk menyediakan layanan yang mereka butuhkan setiap hari kepada pengguna Bitcoin. Blok yang lebih besar ini memungkinkan lebih banyak transaksi untuk diproses per blok. Pada gilirannya, pengguna Bitcoin dapat menghindari biaya dan penundaan. Peningkatan throughput transaksional ini memungkinkan Bitcoin Cash meniadakan kebutuhan untuk memasukkan protokol Segregated Witness (SegWit). SegWit mengurangi jumlah data yang dikirim untuk setiap transaksi. Ini adalah bagian dari pengkodean inti Bitcoin hari ini.
Fitur Bitcoin Cash (BCH)
Ukuran blok Bitcoin Cash yang lebih besar berhasil menyelesaikan tugasnya. Hebatnya, Bitcoin Cash jauh lebih cepat daripada Bitcoin tradisional. Menariknya, selama stress test yang dilakukan pada Sep 2018, platform tersebut mencatat 25.000 transaksi per blok. Sebagai perbandingan, jumlah rata-rata transaksi per blok untuk Bitcoin adalah antara 1.000 dan 1.500.
Selain itu, jauh lebih murah menggunakan Bitcoin Cash. Pengguna BCH hanya membayar sekitar $ 0,20 per transaksi menggunakan jaringan. Biaya ini jauh lebih tinggi menggunakan blockchain Bitcoin. Selain itu, Bitcoin Cash lebih mudah untuk ditambang daripada pendahulunya berkat integrasi beberapa protokol baru. Bitcoin Cash memiliki pengikut komunitas yang sehat yang termasuk yang paling vokal di pasar. Meskipun, baru-baru ini, koin memiliki beberapa divisi terkait pembaruan.
Sejarah Bitcoin Cash (BCH)
Investasi BTC dan BCH Sekaligus
Sejarah Bitcoin Cash dimulai dengan debat filosofis tentang bagaimana menangani masalah skalabilitas Bitcoin. Masalah ini selalu menjadi masalah bagi pengembang Bitcoin. Pada 2017, kekhawatiran berada pada titik di mana sesuatu harus dilakukan. Jaringan Bitcoin telah melampaui kemampuan teknisnya. Misalnya, pada tahun 2010, ukuran rata-rata satu blok di blockchain Bitcoin adalah kurang dari 100 KB. Pada Januari 2015, ukuran balok rata-rata membengkak menjadi sekitar 600k.
Penumpukan transaksi yang belum dikonfirmasi ini mendatangkan malapetaka di jaringan. Secara khusus, waktu dan biaya transaksi pasar melonjak. Pada 2017, ada beberapa kasus biaya yang lebih tinggi daripada Bitcoin yang sebenarnya dikirim. Waktu transaksi bisa memakan waktu berhari-hari selama kemacetan ini. Secara efektif, Bitcoin tidak dapat ditingkatkan untuk berfungsi sebagai sistem kas elektronik yang Satoshi bayangkan di negara bagian ini.
Komunitas Bitcoin terpecah tentang cara menangani masalah ini. Beberapa mengusulkan untuk meningkatkan ukuran blok rata-rata untuk mengakomodasi lebih banyak transaksi. Sementara yang lain menyarankan bahwa protokol mengecualikan bagian tertentu dari transaksi untuk memasukkan lebih banyak data ke dalam blockchain (BIP 91). Secara kritis, kedua opsi memiliki pendukung dan penentang.
Pendukung peningkatan ukuran blok, seperti Roger Ver, berpendapat bahwa dalam keadaannya saat ini, Bitcoin tidak pernah dapat berfungsi sebagai media transaksi sehari-hari. Kamp ini menyatakan bahwa kecuali Bitcoin dapat memproses transaksi yang setara dengan organisasi pemrosesan kartu kredit multinasional, seperti Visa, Bitcoin tidak akan pernah memenuhi tujuan awalnya sebagai sistem kas elektronik peer-to-peer.
Menimbang Bitmain
Penciptaan Bitcoin Cash hampir tidak dapat dihindari setelah kumpulan penambangan dan pembuat perangkat keras terbesar di dunia melangkah ke dalam argumen. Bitmain pada awalnya menentang SegWit karena meniadakan beberapa keunggulan penambang andalan mereka, penambang AsicBoost. Sebagai kumpulan penambangan terbesar di dunia, Bitmain memegang pengaruh luar biasa dalam komunitas Bitcoin.
Hadirnya Bitcoin Cash (BCH)
Akhirnya, tidak ada konsensus yang dicapai, dan komunitas tersebut terpecah. Akibatnya, Bitcoin Cash diluncurkan pada Juli 2017. Koin baru ini adalah hasil dari percabangan keras untuk blockchain mata uang kripto asli. Hard fork ini resmi terjadi sebulan setelahnya pada Agustus 2017.
Menambang Bitcoin Cash (BCH)
Menambang Bitcoin Cash semudah menambang Bitcoin. Untungnya, koin ini berbagi layanan Bitmain, penambang cryptocurrency terbesar di dunia. Selain itu, koin tersebut merevisi algoritma EDA-nya baru-baru ini. Manuver ini memudahkan penambang untuk menghasilkan BCH. Lebih murah untuk menambang BCH juga.
Keunggulan Bitcoin Cash (BCH)
Bitcoin Cash adalah mata uang global yang dijamin, berasal dari visi asli Bitcoin, yaitu menjadi “mata uang elektronik P2P”. Bitcoin Cash memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi dengan biaya rendah dan konfirmasi cepat. Dengan pertumbuhan inovasi dan teknologi baru, Bitcoin Cash memungkinkan pengembangan mata uang yang diadopsi secara global dan terdesentralisasi. Mulai dari blok 478558, semua pemegang Bitcoin sekarang juga memiliki Bitcoin Cash. Anda dipersilakan untuk bergabung dengan komunitas Bitcoin Cash dan membuat dana bebas hambatan di seluruh dunia.
Berikut beberapa kelebihan Bitcoin Cash (BCH):
- Transaksi cepat, dapat dilakukan dalam hitungan detik.
- Transaksi di dalam jaringan berjalan lancar.
- Biaya rendah untuk pengiriman uang digital ke seluruh dunia.
- Dapat digunakan dengan mudah.
- Cara pembayaran dengan nilai yang stabil dan terjamin.
- Menggunakan teknologi blockchain terkuat di dunia.
Setelah Anda memahami apa itu Bitcoin Cash (BCH) dan cara beli Bitcoin Cash di platform Capital, langkah selanjutnya yaitu take action. Saat ini, harga Bitcoin Cash (BCH) masih relatif lebih murah dibandingkan cryptocurrency lainnya, yaitu berada di level $513 atau dalam rupiah setara IDR 7,3 juta per keping. Sedangkan harga Bitcoin (BTC) Rp 800 juta dan harga Ethereum (ETH) Rp 25 juta per keping.
Pertanyaan Sering Diajukan
1. Apa itu Bitcoin Cash?
Bitcoin Cash adalah sistem kas elektronik peer-to-peer, hasil dari hard fork dari blockchain Bitcoin (BTC). Bitcoin Cash sejauh ini adalah hardfork Bitcoin yang paling sukses.
2. Apakah Bitcoin Cash Legal?
Perdagangan Bitcoin Cash di dunia dan termasuk di Indonesia tidak ilegal dan bisat dilakukan via exchange atau platform untuk aset kripto, seperti Capital.
3. Apakah investasi Bitcoin Cash Aman?
Investasi crytocurrency pada umumnya, termasuk Bitcoin Cash (BCH), adalah aman, asalkan Anda memilih platform atau broker yang resmi dan kredibel, seperti Capital.
4. Berapa harga Bitcoin Cash (BCH)?
Harga BCH saat ini berkisar $513 atau dalam rupiah (IDR) setara Rp 7,3 juta per keping. Harga Bitcoin Cash (BCH) relatif lebih murah dibandingkan crypto unggulan lainnya, seperti Ethereum yang memiliki harga Rp 25 juta per keping.
Perhatian: “CFD adalah instrumen kompleks dan memiliki risiko tinggi untuk kehilangan uang dengan cepat karena penggunaan leverage. 83,45% akun investor ritel kehilangan uang ketika trading CFD dengan penyedia ini. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan apakah memahami cara kerja CFD dan mampu mengambil risiko tinggi kehilangan uang.”
