CSR (Coorporate Social Responsibility)
CSR – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
Konsep Kantor Tanpa Kertas
CSR (Coorporate Social Responsibility) yang dilaksanakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dibidang pelestarian lingkungan.
Upaya lainnya dalam mitigasi emisi karbon adalah dengan menerapkan konsep Kantor Tanpa Kertas. Telkom telah menerapkan konsep ini secara bertahap dengan menerapkan aplikasi nota dinas online sejak 1998 di beberapa unit dan telah diimplementasikan secara nasional sejak 2004 setelah diperkenalkan oleh Direktur Utama Telkom. Untuk mendukung implementasi konsep ini Direktur SDM dan BISKUNG mengeluarkan kebijakan No.KR.05/HK000/SDM-60/2004 tanggal 10 Juni 2004 tentang “Pedoman Implementasi Sistem Kolaborasi Elektronik di Lingkungan Telkom”. Sejak pertama kali konsep ini diimplementasikan, manajemen Telkom membuat kebijakan pemotongan anggaran pembelian kertas secara signifikan. Dengan pemakaian kertas seminimum mungkin, Kami telah mengurangi jumlah sampah kertas.
Saat ini, seluruh unit di Telkom telah menggunakan aplikasi nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di internal Telkom. Selama tahun 2011, surat nota dinas yang dibuat oleh seluruh unit di Telkom melalui aplikasi nota dinas online berjumlah 271.256 buah. Dengan asumsi rata-rata:
- Satu dokumen nota dinas terdiri dari 2 (dua) lembar kertas
- Satu dokumen nota dinas ditujukan kepada 3 (tiga) orang penerima
- Satu dokumen nota dinas setelah diterima, diteruskan kepada 3 (tiga) orang
Maka dapat dihitung 271.256 dokumen surat x 2 lembar x 3 penerima x 3 disposisi sama dengan 4.882.608 lembar kertas atau sama dengan 9.766 rim kertas. Dengan menggunakan aplikasi nota dinas online, Kami telah menghemat kertas sebanyak 9.766 rim kertas.
Tidak kalah pentingnya adalah penyuluhan tentang arti penting konsep kantor tanpa kertas agar program tersebut berjalan secara rutin dan efektif. Telkom mengedukasi para karyawan dalam menerapkan konsep tersebut, antara lain dalam hal penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile banking dan auto debit.
Di samping berkontribusi terhadap program mitigasi emisi karbon, manfaat nyata yang dirasakan pelanggan melalui layanan ini dipandang sangat signifikan, misalnya; waktu tempuh dan akses layanan lebih cepat, handal dan menghemat biaya. Saat ini, hampir seluruh pelanggan non korporasi (“OLO”) telah memanfaatkan layanan tersebut. Penghematan yang Kami lakukan juga memiliki dampak secara tidak langsung pada operasi Perusahaan. Sejak konsep tersebut dimulai, Kami harus menyediakan bandwidth lebih besar untuk memperlancar lalu lintas jaringan.
Sumber : Annual Report PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk tahun 2011