Ada berbagai teknik dan strategi yang tersedia untuk dipilih saat trading di instrumen populer seperti forex, CFD, crypto, dan saham. Salah satu strategi yang aman dan menguntungkan yaitu dengan pendekatan berbasis momentum.
Untuk memahami dengan baik, artikel ini akan menjelaskan aspek-aspek penting dari strategi trading momentum.
Apa Itu Trading dengan Strategi Momentum?
Strategi trading momentum adalah pendekatan yang memanfaatkan kekuatan pergerakan harga dari suatu instrumen keuangan, termasuk forex, crypto, dan saham.
Trader yang menggunakan strategi momentum bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari kelanjutan tren yang sudah kuat. Prinsip dasarnya adalah aset yang naik akan cenderung terus naik, sedangkan aset yang turun akan cenderung terus turun.
Dengan kata lain, metode dasar yang digunakan dalam momentum trading strategy yaitu berdasarkan arah tren utama, apakah tren naik (uptrend) atau tren turun (downtrend).
Proses Menjalankan Strategi Trading dengan Momentum
Dalam menggunakan strategi trading momentum, trader dapat melakukan beberapa langkah:
- Pertama-tama mengidentifikasi instrumen yang menunjukkan pergerakan ke atas (uptrend) atau ke bawah (downtrend) yang kuat.
- Kemudian, trader memasuki posisi dengan arah yang sama dengan tren yang berlaku.
- Dalam hal ini, trader berupaya untuk memanfaatkan gelombang momentum dan keluar dari posisi perdagangan sebelum tren berbalik.
Misalnya, trader mengidentifikasi pasangan mata uang forex EUR/USD sedang memperlihatkan tren naik yang kuat. Trader kemudian membuka posisi dengan mengambil Buy atau Long, yang berarti trader berharap harga EUR/USD menguat. Ketika harga EUR/USD naik, trader akan menutup posisi pada level harga tertentu sebelum arah tren berbalik menjadi penurunan.
Indikator untuk Menerapkan Trading Momentum yang Efektif
Untuk menerapkan strategi trading momentum secara efektif, trader biasanya menggunakan berbagai indikator teknikal yang mengukur kekuatan dan kecepatan pergerakan harga, seperti moving average (MA) dan RSI (Relative Strength Index). Kedua indikator ini dapat membantu trader mengidentifikasi titik masuk dan keluar berdasarkan sinyal momentum suatu instrumen.
Time Frame yang Digunakan
Trading dengan mengandalkan momentum biasanya mengambil pendekatan jangka waktu perdagangan jangka pendek, mulai dari beberapa jam hingga beberapa minggu, tergantung pada durasi momentum yang diamati. Trader biasanya secara aktif memantau aksi harga, volume, dan sentimen pasar untuk mengukur kekuatan tren.
Kesuksesan Trading Momentum Melibatkan Manajemen Risiko
Strategi trading momentum yang sukses membutuhkan manajemen risiko yang disiplin. Hal ini karena trader perlu bereaksi cepat terhadap tanda-tanda pembalikan tren atau momentum yang melemah. Untuk mengantisipasi dan membatasi potensi kerugian, trader sebaiknya memasang stop-loss order jika posisi perdagangan bergerak melawan ekspektasi.
Perhatikan Kondisi Pasar
Penting untuk dicatat bahwa strategi perdagangan momentum mungkin tidak selalu cocok untuk semua kondisi pasar, seperti selama periode konsolidasi atau sideways di mana pasar menunjukkan volatilitas yang rendah. Pendekatan berbasis momentum cenderung berkinerja lebih baik di pasar yang sedang tren dengan pergerakan harga yang signifikan.
Tips Menjalankan Strategi Trading Momentum dalam Forex
Berikut adalah beberapa tips penting untuk diperhatikan saat menggunakan strategi trading momentum dalam forex:
Pelajari dan Pahami Dasar-dasarnya
Mulailah dengan memperoleh pemahaman yang kuat tentang fundamental perdagangan forex, termasuk pasangan mata uang, nilai pip, leverage, persyaratan margin, dan cara kerja pasar valas. Biasakan diri Anda dengan alat analisis teknis dasar dan indikator momentum.
Fokus pada Pasangan Mata Uang Mayor
Mulailah dengan memperdagangkan pasangan mata uang utama, seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY. Pasangan ini biasanya memiliki likuiditas yang lebih tinggi, spread yang lebih ketat, dan lebih banyak diikuti, membuatnya cocok untuk perdagangan momentum.
Ikuti Rencana Perdagangan
Kembangkan rencana perdagangan (trading plan) yang mampu menguraikan tujuan perdagangan Anda dan menyesuaikan dengan profil risiko. Setelah itu, pastikan untuk tetap berpegang pada rencana ini agar Anda tidak terjebak dalam keputusan impulsif yang didasarkan emosi. Namun, jika kondisi pasar berubah, Anda boleh melakukan penyesuaian yang rasional.
Gunakan Manajemen Risiko yang Tepat
Manajemen risiko dapat menjadi faktor penentu kesuksesan dalam menjalankan strategi trading momentum dalam forex.
Terapkan teknik manajemen risiko yang tepat untuk menghindari kerugian yang berlebihan dan menjaga modal Anda. Dalam hal ini, Anda dapat mengatur perintah stop-loss dan menggunakan leverage forex dengan bijaksana. Selain itu, perhatikan juga ukuran posisi Anda, sesuaikan dengan toleransi risiko.
Fokus pada Time Frame yang Lebih Tinggi
Mulailah dengan menganalisis grafik harga dalam kerangka waktu yang lebih tinggi, seperti grafik harian dan 4 jam. Ini membantu trader untuk mengidentifikasi tren keseluruhan dan level support/resistance utama, serta menyaring kebisingan dan memberikan gambaran pasar yang lebih jelas.
Trading Mengikuti Tren (Trend Following)
Pada dasarnya, strategi trading momentum disarankan untuk mengikuti arah tren utama yang berlaku. Anda dapat menemukan peluang terbaik untuk memasuki perdagangan saat harga mengonfirmasi tren yang sudah ada, seperti pullback atau breakout.
Baca juga: Strategi Scalping vs Swing vs Day Trading
Pandangan Akhir
Secara keseluruhan, strategi trading momentum bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dari bias psikologis bahwa pergerakan harga yang kuat cenderung berlanjut ke arah yang sama.
Ketika Anda trading forex dan CFD, Anda dapat menghasilkan profit baik saat periode penguatan (bullish) maupun periode pelemahan (bearish).
Ketika harga forex dan CFD menampilkan kecenderungan naik yang kuat, Anda dapat membuka posisi Buy atau Long. Sebaliknya, saat harga menunjukkan kecenderunagn turun, Anda dapat membuka posisi Sell atau Short.