Teknikal saham
Seorang investor saham dengan tipikal trader harus memiliki kemampuan dalam hal membaca gejala yang tampak pada indikator teknikal. Hanya trader yang konyol yang tidak membekali diri dengan kemampuan ini. Trader bermain dalam jangka sangat pendek dalam hitungan harian, beberapa hari sampai beberapa minggu saja dalam satu kali transaksi (beli dan jual). Berbeda dengan tipikal investor non-trader yang bermain dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan dalam satu kali transaksi (beli dan jual).
Pernahkah anda terkecoh oleh salah satu atau beberapa indikator teknikal sekaligus yang anda pakai? Siapun pasti pernah, tidak peduli seberapa berpengalamanpun investornya. Inilah penyebab kenapa indikator teknikal selalu bisa mengecoh :
1. Indikator teknikal apapun dihitung berdasarkan harga yang tercipta terakhir. Atau dengan kata lain indikator teknikal akan menyesuaikan dengan harga terakhir yang tercipta, bukan harga yang mengikuti indikator teknikal. Silahkan cari rumus-rumus dari tiap-tiap indikator teknikal. Indikator teknikal tentu sangat penting dalam memberikan tren (arah pergerakan harga), namun tren bisa berbalik seketika dan indikator akan menyesuaikan dengan harga yang tercipta terakhir.
Ilustrasi, anggaplah per penutupan hari ini saham ABCD menunjukkan STRONG BUY (misalkan indikator yang dipakai adalah Candle stick, Moving average, MACD, bollinger dan lain-lain). Lalu kita membeli saham ABCD. Setelah bursa kita tutup, bursa di Eropa buka, lalu bursa di Amerika. Ternyata tiba-tiba bursa di Amerika ditutup anjlok cukup tajam. Percaya atau tidak, saham yang kemaren dibeli (meski sudah dengan perhitungan teknikal yang matang) akan berantakan. Harga yang diperkirakan harusnya naik hari ini akan anjlok. Dan seluruh tren indikator akan berubah dan menyesuaikan dengan harga penutupan terakhir.
2. Tidak seoarangpun bisa menebak isi kepala dari seorang investor manapun. Ada ratusan ribu atau mungkin jutaan investor yang terlibat di bursa. Anggaplah seseorang investor besar memberi sinyal mau masuk membeli saham ABCD. Apakah bisa menebah di tanggal berapa, jam berapa, menit keberapa dan detik keberapa dia membeli. Apakah tidak mungkin dalam hitungan menit dia berubah pikiran yang sebelumnya berencana masuk ke saham ABCD lalu memutuskan masuk ke saham VWXY?
Jadi jangan heran jika teknikal yang dipakai, pada suatu waktu bisa mengecoh (aksi yang terjadi berbeda 180 derajat dengan yang biasanya). Dan yang bisa dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Apakah akah menahan atau menjualnya.
Indikatir yang perlu di perhatikan : Stochastic, MACD, DMI, Yang lebih utama adalah chart ; lihat Maving Avarage bisa 20, 5 atau 50 ; Bolinger bands, tambah pula dengan CMF dan pivot point. Ga juga mengecoh bila situasi tidak gonjang – ganjing ( contoh saat gempa jepang dan black friday/downdgrade rating usa yang turun)hampir semua analisa teknikal ga kepakai, rata-rata semua pada keluar dulu-duluan hi…hii…
minimal untuk memahami false signal tentunya tidaklah mudah, paling tidak pemain teknikal harus paham satu atau dua indikator pilihannya sampai mengenal betul kelemahan dan kekurangannya. Sering para teknikalis terjebak karena ketidak puasan oleh indikator yang dirasa kurang sipp atau kurang joss, padahal indikator hanya suatu alat bantu untuk kita mengambil keputusan buy, hold atau sell dan itu tidaklah 100% ilmu pasti