Kenapa harga minyak menurun begitu cepat? Kenapa sekarang? Siapa yang diuntungkan dari penurunan harga? Siapa yang rugi? Apa apa dengan OPEC? Apakah ada konspirasi untuk menjatuhkan harga minyak? Kapan harga minyak akan membaik?
Industri minyak, setelah mengalami sejarah booming, sedang mengalami penurunan terdalam sejak tahun 1990-an.
Perusahaan mengalami laba yang terus menurun setelah membuat rekor keuntungan dalam beberapa tahun terakhir, yang mengakibatkan mereka untuk menonaktifkan sekitar dua pertiga dari pengeboran dan memangkas tajam investasinya dalam eksplorasi dan produksi. Diperkirakan 250.000 pekerja tambang minyak telah kehilangan pekerjaan mereka. Industri pembuat peralatan pengeboran dan peralatan penunjang pengeboran lainnya juga telah jatuh tajam.
Penyebabnya adalah terjun nya harga dari satu barel minyak , yang telah terpotong sekitar lebih dari 60 persen sejak Juni 2014.
Harga sempat pulih beberapa kali tahun lalu, namun saat ini harga satu barel minyak telah tenggelam ke level terendah sejak 2004. Para eksekutif berpikir bahwa ini akan menjadi tahun terendah sebelum minyak kembali naik ke $ 90 atau $ 100 per barrel.
Dibalik turunnya harga minyak mentah dunia
Berapa harga minyak saat ini?
Minyak mentah Brent, yang merupakan patokan internasional utama, diperdagangkan pada sekitar $ 29 per barel pada hari Kamis ( 21-Jan-2016 ).
Patokan Amerika berada di sekitar $ 30 per barel.
Kenapa harga minyak menurun begitu cepat? Kenapa sekarang?
Ini pertanyaan yang rumit, tetapi bermuara pada hukum ekonomi sederhana yaitu permintaan dan penawaran.
Produksi dalam negeri di Amerika Serikat telah hampir dua kali lipat selama beberapa tahun terakhir, yang menghalangi masuknya impor minyak. Ini membuat produsen minyak yang selama ini mengekspor ke Amerika Serikat harus mencari negara lain untuk tujuan ekspornya. Saudi, Nigeria dan Aljazair minyak yang pernah menjual minyaknya ke Amerika Serikat tiba-tiba harus bersaing untuk pasar Asia, dan produsen dipaksa untuk menjatuhkan harga. Produksi minyak dan ekspor Kanada dan Irak meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan Rusia, dengan semua masalah ekonomi mereka, tetap mengambil sikap untuk menjaga tingkat produksi.
Namun ada tanda-tanda, produksi di Amerika Serikat dan beberapa negara penghasil minyak lain menurun seiring penurunan investasi eksplorasi. Namun penurunan produksi tidak terjadi cukup cepat, terutama dengan output dari perairan lepas Teluk Meksiko dan Kanada yang terus membangun proyek-proyek dan berproduksi.
Di sisi permintaan, perekonomian Eropa dan negara-negara berkembang yang lemah serta inovasi kendaraan membuat kendaraan menjadi makin hemat energi. Jadi permintaan untuk bahan bakar sedikit tertinggal.
Siapa yang diuntungkan dari penurunan harga?
Di Amerika Serikat, setiap pengendara dapat memberitahu Anda bahwa harga bensin telah turun. Harga solar, minyak pemanas dan gas alam juga telah jatuh tajam.
Penurunan terbaru dalam harga energi – harga gas untuk pemakaian biasa secara nasional sekarang rata-rata di bawah $ 2 per galon, kira-kira turun sekitar 14 sen dari tahun lalu – juga tidak proporsional membantu kelompok berpenghasilan rendah, karena biaya bahan bakar memakan bagian yang lebih besar dari pendapatan yang lebih terbatas mereka.
Rumah tangga yang menggunakan minyak pemanas untuk menghangatkan rumah mereka juga melihat tabungan ( berhemat ).
Siapa yang rugi?
Yang pertama adalah negara-negara penghasil minyak. Venezuela, Nigeria, Ekuador, Brazil dan Rusia adalah beberapa negara penghalasi minyak yang menderita turbulensi ekonomi dan bahkan mungkin politik.
Dampak dari sanksi Barat menyebabkan produksi Iran turun sekitar satu juta barel per hari dalam beberapa tahun terakhir dan memblokir Iran untuk mengimpor dari negara barat tarhadap keperluan peralatan ladang minyak berteknologi terbaru. Dengan sanksi yang sekarang sudah dicabut, pemerintah Iran telah meminta industri minyak untuk membuka keran produksi.
Di Amerika Serikat, Alaska, North Dakota, Texas, Oklahoma dan Louisiana menghadapi tantangan ekonomi.
Chevron, Royal Dutch Shell dan BP telah mengumumkan pemotongan gaji mereka untuk menyimpan uang tunai, padahal mereka berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan banyak produsen minyak dan gas independen yang lebih kecil yang menebas dividen dan menjual aset mereka karena menderita kerugian bersih. Perusahaan lainnya telah memangkas dividen mereka.
Sekitar 40 perusahaan di Amerika Utara telah pergi ke perlindungan kebangkrutan.
Apa apa dengan OPEC ?
Faktor utama dalam penurunan harga yang tajam, kata analis, adalah keengganan terus OPEC, kartel produsen minyak, untuk campur tangan untuk menstabilkan pasar yang secara luas sudah dipandang sebagai kelebihan pasokan.
Iran, Venezuela, Ekuador dan Aljazair telah menekan kartel untuk memangkas produksi untuk mangangkat harga, tapi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan sekutu Teluk lainnya menolak untuk melakukannya. Pada saat yang sama, Irak sebenarnya memompa lebih banyak minyak, dan Iran sepertinya akan menjadi eksportir utama lagi.
Para pejabat Saudi mengatakan bahwa jika mereka memotong produksi dan harga naik, mereka akan kehilangan pangsa pasar dan hanya menguntungkan pesaing mereka. Mereka mengatakan mereka malah ingin harga minyak jatuh lebih rendah, tetapi beberapa analis minyak berpikir mereka hanya menggertak.
Jika harga tetap rendah satu tahun lagi atau lebih, Raja Salman yang baru dimahkotai mungkin merasa sulit untuk membujuk anggota OPEC lainnya untuk tetap tenang menghadapi tekanan keuangan. Dana Moneter Internasional memperkirakan bahwa pendapatan dari Arab Saudi dan sekutu Teluk Persia akan tergelincir sebesar $ 300 miliar per tahun ini.
Apakah ada konspirasi untuk menjatuhkan harga minyak?
Ada sejumlah teori konspirasi beredar. Bahkan beberapa eksekutif minyak diam-diam mencatat bahwa Saudi ingin menyakiti Rusia dan Iran, dan begitu juga dengan Amerika Serikat – motivasi cukup untuk menyakiti kedua negara penghasil minyak ( Rusia & Iran ) dengan menekan turun harga minyak. Menjatuhkan harga minyak di tahun 1980-an itu membantu menurunkan Uni Soviet, setelah semua.
Tapi tidak ada bukti untuk mendukung teori konspirasi. Sementara itu Arab Saudi dan Amerika Serikat sesekali selalu berkoordinasi dengan lancar. Dan pemerintahan Obama dengan susah payah memposisikan diri untuk mengkoordinasikan pengeboran oleh ratusan perusahaan minyak agar perusahaan tetap untung, demi memberi jawaban pada para pemegang sahamnya.
Kapan harga minyak akan membaik?
Tidak dalam waktu dekat. Produksi minyak tidak menurun cukup cepat di Amerika Serikat dan negara-negara lain, meskipun itu bisa mulai berubah tahun ini.
Permintaan untuk bahan bakar pulih di beberapa negara, dan itu bisa membantu harga minyak mentah pulih pada setahun atau dua tahun ke depan. Saat ini hanya sedikit ( bahkan tidak sama sekali ) penambahan kapasisi produksi untuk cadangan yang paling tidak membantu melindungi pasar terhadap krisis di negara penghasil minyak.
Sejarah harga minyak booming dan meledak diikuti oleh kejadian kebalikannya yang kurang lebih sama.