Sahamok.net – Dalam dua hari terakhir, mata uang kripto terbaik Bitcoin (BTC) telah menunjukkan pergerakan naik yang berlanjut atau dikenal sebagai reli, seiring dengan koreksi yang dialami dolar AS (USD).
Harga Bitcoin melesat
Dalam dua hari terakhir, aset kripto teratas di bursa Bitcoin (BTC) meroket dari $19.330 ke $20.771 hingga penutupan perdagangan kemarin. Tidak hanya BTC coin saja, penguatan ini juga terjadi pada pasar crypto secara menyeluruh.
Apresiasi nilai BTC sekaligus sedikit menepis rasa khawatir investor karena dalam beberapa minggu terakhir volatilitas harga BTC cukup rendah. Sekarang investor tampak siap untuk mempertimbangkan kembali dengan membangkitkan optimisme.
Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan kenaikan harga Bitcoin dan pasar kripto?
Bitcoin naik karena pelemahan dolar AS
Beberapa ahli telah mencoba untuk mengarahkan ini ke indeks dolar AS (USD). Faktanya, indeks dolar AS mulai melemah, dan saat itulah Bitcoin memulai tren naik dan bahkan reli hingga hari ini. Indeks dolar telah turun dari 112 menjadi 109 poin hingga hari ini.
Namun, ini sebenarnay lebih dari sekadar pelemahan dolar AS, kenaikan harga Bitcoin dan pasar crypto juga didorong oleh sentimen lain.
Yang paling utama, misalnya, Perdana Menteri Ingggris, Rishi Sunak yang mendukung Bitcoin dan ekosistem mata uang digital.
Sunak sendiri merupakan PM Inggris yang baru saja terpilih menggantikan PM sebelumnya, Lizz Truss yang berhenti hanya setelah 45 hari menjabat.
Bitcoin sedang menguji resistensi terdekat
Kembali ke reli Bitcoin, dalam beberapa jam terakhir telah terlihat bahwa tren naik menandai pergerakan yang jelas di atas resistensi $20.000. Ini merupakan angka yang sangat krusial dan faktanya harga Bitcoin hari ini berada di atas $20.000, tepatnya $20.756.
Dengan demikian, aset kripto dengan market cap terbesar ini akan menguji resistance berikutnya di sekitar $21.200.