Sahamok.net – Paruh kedua bulan September membawa volatilitas ekstrem di pasar mata uang atau forex. Salah satu faktor pendorong utama adalah bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ) yang melakukan intervensi untuk mendukung yen.
Ini merupakan intervensi pertama dalam lebih dari dua dekade. Namun, sementara efek tersebut terlihat secara langsung, hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada pergerakan lebih lanjut.
Faktanya, pasangan forex USD/JPY yang menjadi landasan intervensi berlangsung kembali ke tempat asal sebelum bank sentral mulai membeli yen untuk dolar AS. Jadi, apa maksud semua ini untuk trader forex?
Berikut beberapa hal penting yang sebaiknya dipertimbangkan:
- Intervensi Bank of Japan mendorong harga yen naik 5% terhadap dolar AS
- Bank of Japan perlu menjual tagihan Treasury AS untuk menanggapi lebih serius
- USD/JPY kembali ke level sebelum intervensi Bank of Japan
Invervensi bank sentral Jepang (BOJ) sebesar $19,7 miliar
Menjelang akhir bulan September lalu, para pelaku pasar mengetahui ukuran intervensi bank sentral Jepang, BOJ. Ternyata, bank sentral menggunakan sebesar $19,7 miliar untuk mendukung mata uang yen atau setara 2,8 triliun yen.
Ada dua hal yang layak disebutkan di sini:
- Pertama, jumlahnya sedikit sama dengan jumlah yang digunakan dalam intervensi pada tahun 1998, yaitu 2,8 triliun yen pada tahun 2022 vs. 2,62 triliun yen pada tahun 1998.
- Kedua, seandainya kita membagi cadangan yang dimiliki sebagai simpanan dengan bank sentral lain dan Bank for International Settlement ($ 135,5 miliar) dengan jumlah yang dimanfaatkan untuk campur tangan di pasar ($ 19,7 miliar). Dengan demikian, hasilnya menunjukkan bahwa BOJ memiliki amunisi sebanyak enak kali lagi untuk campur tangan pada skala yang sama. Ini berarti asumsi bahwa ia bersedia membuang semua simpanannya.
BOJ perlu menjual tagihan Treasury AS sebagai aksi yang lebih serius
Lalu, apa selanjutnya? Hal rasional yang berikutnya harus dilakukan jika menanggapi dengan serius adalah menjual tagihan Treasury AS.
Perlu Anda ingat bahwa BOJ turun tangan dengan menjual dolar AS (USD) dan membeli yen. Akan tetapi, untuk menjual dolar AS, ia harus mengubah beberapa aset menjadi dolar, misalnya tagihan Treasury AS.
USD/JPY kembali ke level sebelum intervensi Bank of Japan
Untuk sementara, ini sangat disayangkan karena intervensi tampak tidak cukup atau belum memberi efek signifikan. Pasar memang pulih pada hari-hari berikutnya, dan sekarang menekan terhadap resistensi.
Namun, mengetahui bahwa bank sentral Jepang, BOJ mengawasi level saat ini, pasangan forex USD/JPY diprediksi akan mengalami kesulitan untuk naik. Pada setiap pergerakan yang lebih rendah, prediksi pembeli mungkin akan muncul di sekitar 140.