Sahamok.net – Tiga indeks utama Wall Street, Dow Jones, Nasdaq, dan S&P 500 melemah pada perdagangan hari Jumat (7/10/2022) meskipun pasar kerja AS mengonfirmasi bahwa ekonomi berada pada tumpuan yang kuat dengan laporan nonfarm payrolls (NFP) naik lebih dari yang diharapkan pada bulan September.
Laporan pekerjaan AS atau NFP positif, tetapi pasar saham AS kontraksi
AS mencatat bahwa ada 263.000 pekerjaan pada September yang berhasil melampaui perkiraan para ekonom sebesar 250.000 untuk bulan yang sama. Sentimen positif lainnya yaitu tingkat pengangguran turun dari 3,7% ke 4,5% pada Agustus, sementara tingkat partisipasi angkatan kerja tergelincir 0,1 poin atau persentase menjadi 62,3%.
Namun, laporan NFP yang menunjukkan optimism justru berbanding terbalik dengan indeks saham utama AS yang serentak mengalami kontraksi. Tercatat, indeks Dow Jones turun 2,8%, S&P 500 merosot 2,1%, dan Nasdaq jatuh 3,08% pada perdagangan Jumat.
Alasan utama pasar saham AS melemah setelah berita positif dari laporan NFP adalah kenyataan bahwa laporan pekerjaan yang solid ini dapat mendorong kemungkinan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan.
Bill Sterling, ahli strategi global di GW&K Investment Management, mengatakan:
“Ini merupakan kasus klasik dari kabar baik adalah berita buruk. Market memanfaatkam kabar baik dari laporan pasar tenaga kerja yang positif dan mengubahnya menjadi The Fed yang semakin waspada dan, oleh karena itu, berpotensi meningkatkan risiko lebih tinggi dari resesi tahun depan.”
Ada kemungkinan besar kenaikan suku bunga 75 basis poin ketika pembuat kebijakan The Fed bertemu pada awal November, dan investor terus khawatir bahwa bank sentral AS secara agresif akan mendorong ekonomi ke dalam resesi yang dalam.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly juga mengatakan pada pekan lalu bahwa bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menyeimbangi inflasi yang sangat tinggi, yang mana ini tentu saja bukan kabar baik bagi pasar saham AS.
Potensi kenaikan untuk tiga indeks utama Wall Street, Dow Jones, S&P500, dan Nasdaq tetap terbatas dalam beberapa minggu ke depan, dan pasar saham AS diprediksi akan menjadi hipersensitif terhadap segala jenis komentar The Fed.