Analisa fundamental saham INTA
Selama 4 tahun berturut-turut, kinerja saham INTA (Intraco Penta)selalu positif. Ini bisa dilihat dari earning per saher (EPS) atau laba per lembar saham yang selalu naik tiap tahun. Dari sisi penjualan, Intraco Penta sempat mengalami penurunan di tahun 2009 sebesar 2%. Namun ditahun 2010 dan 2011 (hingga laporan keuangan kuartal ketiga) mulai kembali tumbuh. Laba operasi dalam 2 tahun terakhir juga terlihat meningkat signifikan, menandakan bahwa laba yang diperoleh dihasilkan dari operasional inti perusahaan. Return On Equity (ROE) atau laba terhadap modal juga terus naik selamat 4 tahun. Yang sedikit perlu diwaspadai adalah besarnya debt to equity ration (DER) atau rasio hutang terhadap modal yang semakin membesar. Perlu mencermati laporan keuangan lebih rinci untuk melihat detail dari pos-pos hutang.
Secara umum, saham INTA berkinerja cukup baik.
2011 | 2010 | 2009 | 2008 | 2007 | |
Q3 | A | A | A | A | |
Pertumbuhan EPS | +64% | +55% | +64% | +141% | n/a |
Pertumbuhan Pendapatan (penjualan) | +51% | +100% | -2% | +58% | n/a |
Pertumbuhan laba operasi | +70% | +72% | n/a | n/a | n/a |
ROE (return on equity) | +14% | +20% | +10% | +7% | n/a |
DER (debt to equity ratio) | 5.41 | 2.97 | 1.91 | 2.50 | n/a |
Catatan:
A = Annualize (tahunan)
Q3 = 3th quarter (kuartal 3)
Analisa teknikal saham INTA
Secara teknikal, grafik harga saham INTA membentuk pola grafik cangkir bertangkai (cup with handle). Landasan (base) cangkir terbentuk selama 23 minggu. Konsolidasi di wilayah tangkai sudah berlangsung selama lebih dari 4 minggu.
Dari grafik, mulai terlihat tanda-tanda di wilayah tangkai bahwa saham INTA sedang berancang-ancang keluar dari wilayah konsolidasinya. Harga acuan untuk membeli (buy point) adalah di 830. Itu merupakan harga resisten. Jika sudah mulai diperdagangankan dikisaran harga 830( 810, 820), dan volume perdagangan cukup ramai (paling tidak melebihi 50% dari volume perdagangan rata-rata hariannya) bersiaplah untuk membeli.
Anda dapat menahannya hingga kenaikkan harga mencapai 20% atau lebih dari harga acuan beli (20% dari 830).