Sahamok.net – Bitcoin (BTC) mencatatkan kenaikan signifikan dalam 24 jam terakhir yang mencapai 8% dan harga berhasil berada di atas $22.000, seiring dengan kekhawatiran investor terhadap inflasi yang tak terkendali, efek kebijakan suku bunga, dan ancaman resesi. Ini kemudian mendorong investor untuk menempatkan aset mereka ke instrumen yang mampu mempertahankan nilai.
Harga Bitcoin (BTC) Meroket ke Atas $22.000
Pada perdagangan hari ini Jumat (8/7/2022) dan dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin (BTC) melonjak lebih 8% ke level $22.083. Apresiasi harga ini juga diikuti oleh pasar crypto secara keseluruhan yang sedang bangkit dari keterpurukan.
Beberapa aset kripto teratas di pasar (dari segi market cap) mampu mencatatkan kinerja optimal: Ethereum (ETH) naik 7% ke $1.255, Binance Coin (BNB) melambung 3,32% ke $244, XRP (XRP) meroket 8% ke $0,35, Cardano (ADA) mendaki 4,5% ke $0,48, Solana (SOL) menghijau 4% ke $38,55, dan koin crypto meme Dogecoin (DOGE) melonjak 4,75% ke $0,072.
Platform Beli Crypto Terbaik
- Broker
- Info
- Link Buka Akun
- CFD saham, crypto, forex, emas
- Lebih 2,000 saham luar negeri
- Copy trading
- Regulasi CySEC dan MiFID
Reviews
https://www.bybitglobal.com/register?affiliate_id=25342&group_id=36469&group_type=1Create your accountBitcoin dan crypto sebagai aset yang tahan inflasi?
Apresiasi harga Bitcoin dan pasar kripto secara umum tidak terlepas dari kekhawatiran dunia terhadap hantu yang disebut inflasi. Saat ini, dunia sedang dibayang-bayangi oleh rasa cemas yang besar terhadap inflasi tinggi. Ini kemudian memaksa bank sentral di berbagai negara untuk menaikkan suku bunga.
Akan tetapi, kenaikan suku bunga oleh bank sentral untuk menahan laju inflasi tidak serta-merta bebas dari efek samping. Konsekuensi dari suku bunga tinggi yaitu laju perekonomian akan melambat dan nilai uang fiat akan terkikis.
Suku bunga tinggi artinya pemerintah sedang menahan pertumbuhan perekonomian: harga barang-barang konsumsi bakal lebih mahal dan begitu juga dengan biaya ekspansi bisnis. Jika pertumbuhan ekonomi negatif selama lebih dari dua kuartal setahun, resesi menjadi keniscayaan.
Bitcoin, yang dianggap sebagai emas digital dengan jumlah pasokan yang terbatas, menjadi pilihan yang tampak semakin ideal di saat mata uang fiat kehilangan nilainya akibat inflasi.
Kenaikan harga Bitcoin (BTC) dan pasar crypto secara keseluruhan hari ini mungkin saja menjadi titik awal untuk pergerakan bullish, setelah pasar kripto ditekan habis-habisan dalam tiga bulan terakhir. Sementara itu dalam seminggu terakhir, harga Bitcoin telah meroket hampir 15%. (ald/ald)