Sahamok.net – Bank-bank di Jerman semakin gemetar menghadapi resesi yang akan datang. Mereka berharap kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk setidaknya menyusutkan rasa khawatir berlebih.
Bank-bank Jerman waswas dengan resesi
Dilansir Reuters, Bank-bank di Jerman saat ini sedang mewaspadai resesi yang akan datang dan kekhawatiran itu semakin nyata jika kebijakan kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) pada pertemuan dewan berikutnya tidak cukup untuk melawan inflasi.
“Tekanan harga yang sedang berlangsung berpotensi memberikan guncangan yang sangat besar dan itu meningkatkan risiko resesi global pada tahun depan,” kata Christian Sewing, CEO Deutsche Bank pada hari Senin di KTT Eurofinance di Frankfurt. Dia menambahkan bahwa tidak dapat menyangkal akan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selama 12 bulan ke depan.
Bos Deutsche Bank telah berbicara di pelbagai konferensi industri dalam beberapa pekan terakhir yang membahas tentang kemungkinan resesi pada semester kedua tahun 2023. Ada kombinasi faktor risiko yang langka, termasuk perang Rusia, pandemi, krisis energi, dan inflasi. Dia menambahkan bahwa “Kami sedang menuju ke dekade volatilitas tinggi, kompleksitas, ketidakpastian, dan ambiguitas,” katanya Senin.
Tidak hanya Deutsche Bank, sejumlah lembaga keuangan bank lain di Jerman juga bersiap siaga untuk menghadapi potensi resesi.
“Perkiraan kami bahwa resesi akan nyata jika pasokan gas dihentikan,” kata Jan Holthusen, kepala ekonom DZ Bank pada KTT Eurofinance. Holthusen mengatakan bahwa estimasi tingkat inflasi akan turun secara bertahap pada tahun-tahun mendatang.
Perkiraan ekonomi negatif akan berdampak pada penurunan harga saham Deutsche Bank dan Commerzbank sebesar 20 persen pada bulan lalu. Harga saham bank-bank Eropa, di sisi lain, rata-rata mengalami depresiasi 8,3 persen. Namun, bank-bank di Eurofinance Summit tidak melihat risiko perbankan atau krisis Euro.
Kenaikan suku bunga utama sangat penting
Lembaga keuangan konvensional tampak lebih siap dalam menghadapi krisis daripada sebelum krisis keuangan 2008, kata Bettina Orlopp, CFO Commerzbank. Namun, krisis saat ini sama seriusnya dengan krisis euro pada saat itu, tambah Orlopp.
Dengan latar belakang inflasi yang berlangsung terus-menerus, Sewing yakin bahwa kenaikan awal suku bunga utama menjadi sangat penting. “Kami juga ingin ECB menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diumumkan sebelumnya,” kata CEO Deutsche Bank.
Ekonom di DekaBank dan ING Jerman juga ikut mendukung kenaikan suku bunga utama yang lebih signifikan daripada perkiraan sebesar 25 basis poin. “Pada bulan September, ketika kita sudah dalam resesi, ECB akan kesulitan untuk menjelaskan keputusan kenaikan hanya 25 basis poin,” kata Carsten Brzeski, kepala ekonom ING Jerman. (ald/ald)